Jakarta, GIC Trade – Yen Jepang terapresiasi bergerak di bawah level 134 per dolar karena data menunjukkan bahwa inflasi utama di AS secara tak terduga melambat bulan lalu, mendukung ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunga pada bulan Juni.
Sementara itu, masalah seputar plafon utang AS dan kekhawatiran resesi AS juga mendorong permintaan safe haven untuk yen. Di dalam negeri, ringkasan pendapat pada pertemuan Bank of Japan bulan April menunjukkan bahwa para anggota memperdebatkan kemajuan negara dalam mencapai target inflasi, mengutip siklus positif kenaikan upah dan harga.
Beberapa anggota juga menandai efek samping dari kontrol hasil BOJ saat ini dan kemungkinan dampaknya jika menaikkan suku bunga di masa depan, sebuah tanda bank sentral sedang mempertimbangkan perubahan kebijakan di masa depan.
Saat ini BOJ mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgarnya dan tidak melakukan penyesuaian pada kontrol kurva imbal hasil pada pertemuan bulan April, tetapi bank tersebut menghapus pedoman ke depan yang berjanji untuk mempertahankan suku bunga pada level saat ini atau rendah.
Sementara Indeks dolar bertahan di bawah 101,5 pada hari Kamis setelah kehilangan kekuatan di sesi sebelumnya karena laporan CPI terbaru menunjukkan bahwa inflasi utama di AS secara tak terduga melambat bulan lalu.
Tingkat inflasi tahunan mencapai 4,9% di bulan April, menentang ekspektasi karena tidak ada perubahan dan jatuh di bawah 5% untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
Secara fundamental, laporan CPI atau indeks harga konsumen terbaru menunjukkan bahwa inflasi utama di AS secara tak terduga melambat bulan lalu ke level 4,9% dari 5% memberikan ekspetkasi bahwa Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunga di bulan Juni. Namun, sikap BOJ yang mempertahankan kebijakan moneter ultra longgarnya, membatasi keuntungan untuk mata uang yen Jepang. Lalu bagaimana secara teknikal, simak analisanya berikut ini:
Analisis Teknikal
Pasangan USD/JPY pada periode 1 jam mencoba bergerak naik, perlu melewati level resistance di 134.4000 hingga menuju level resistance selanjutnya di 134.780. Tren kenaikan juga terlihat dari template FXBot, dimana angka JPY lebih rendah sebesar 6,1 dari angka USD sebesar 7,2. Sementara bias bullish juga didukung oleh sinyal Buy yang ditunjukkan dengan tanda panah hijau.
Analisa Trading Forex dan komoditi ini bersifat pandangan dari segi fundamental dan teknikal yang digunakan oleh penulis, tidak menjadi saran atau ajakan. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut klik gambar di bawah.