Laporan Analisis Pasar Forex
Tanggal: 11 Maret 2025
1. Identifikasi Kejadian/Berita Berdampak Tinggi dalam 24 Jam Terakhir
-
Peningkatan Risiko Resesi di Amerika Utara akibat Kebijakan Tarif AS: Sebuah survei Reuters mengungkapkan bahwa risiko resesi meningkat di AS, Meksiko, dan Kanada karena implementasi tarif AS yang kacau. Kebijakan tarif yang tidak menentu telah menciptakan ketidakpastian bagi bisnis dan pembuat kebijakan, mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan suku bunga.
-
Penurunan Tajam Wall Street karena Kekhawatiran Resesi: Pasar saham AS mengalami penurunan tajam pada Senin, dengan S&P 500 mencatat penurunan satu hari terbesar sejak Desember 2024, dan Nasdaq turun 4%, penurunan terbesar sejak September 2022. Penurunan ini dipicu oleh kekhawatiran atas tarif yang berkelanjutan dan kemungkinan penutupan pemerintah federal, meningkatkan ketakutan akan resesi yang akan datang.
-
Pelemahan Dolar AS terhadap Yen dan Franc Swiss: Dolar AS melemah terhadap yen Jepang dan franc Swiss pada Senin karena pasar bergulat dengan ketegangan perdagangan terkait tarif dan kemungkinan perlambatan ekonomi AS. Dolar melemah 0,76% terhadap yen Jepang dan 0,06% terhadap franc Swiss.
2. Contoh Historis dari Kejadian Serupa
-
Kebijakan Tarif dan Risiko Resesi: Pada tahun 2018, AS memberlakukan tarif terhadap Tiongkok, yang memicu ketegangan perdagangan global. Akibatnya, pasar saham global mengalami volatilitas tinggi, dengan S&P 500 turun sekitar 6% selama periode tersebut. Selain itu, dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya karena investor mencari aset safe-haven.
-
Penurunan Pasar Saham karena Kekhawatiran Resesi: Pada Agustus 2019, kekhawatiran resesi global meningkat setelah inversi kurva imbal hasil obligasi AS. S&P 500 turun sekitar 3% dalam satu hari, dan volatilitas pasar meningkat tajam.
-
Pelemahan Dolar AS terhadap Yen dan Franc Swiss: Pada Maret 2020, selama awal pandemi COVID-19, dolar AS melemah terhadap yen dan franc Swiss karena investor mencari aset safe-haven. Dolar AS turun sekitar 2% terhadap yen dan 1,5% terhadap franc Swiss selama periode tersebut.
3. Prediksi Dampak dari Kejadian Terkini
-
Pasangan Mata Uang USD/JPY: Pelemahan dolar AS terhadap yen Jepang kemungkinan akan berlanjut jika ketegangan perdagangan dan kekhawatiran resesi terus meningkat. Yen, sebagai mata uang safe-haven, cenderung menguat dalam situasi ketidakpastian ekonomi.
-
Pasangan Mata Uang USD/CHF: Franc Swiss juga dianggap sebagai mata uang safe-haven. Dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi, dolar AS kemungkinan akan terus melemah terhadap franc Swiss.
-
Pasangan Mata Uang EUR/USD: Euro dapat menguat terhadap dolar AS jika kebijakan fiskal Eropa yang ekspansif berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sementara AS menghadapi ketidakpastian terkait tarif dan potensi resesi.
4. Daftar Kejadian Berdampak Tinggi dalam 24 Jam ke Depan
- Tidak ada kejadian berdampak tinggi yang terjadwal dalam 24 jam ke depan.
Catatan: Prediksi di atas didasarkan pada analisis kondisi pasar saat ini dan data historis. Namun, pasar keuangan dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan pergerakan aktual dapat berbeda dari prediksi.
Analisis Teknikal USD/JPY
Berdasarkan data timeframe Harian (D1), 4 Jam (H4), dan 1 Jam (H1), berikut analisis teknikal terkini:
1. Tren Pasar
- D1 (Daily): Bearish dengan harga di bawah MA5, MA10, dan MA20. RSI berada di 35.45 (mendekati oversold).
- H4 (4H): Bearish dengan harga di bawah MA20 dan MA30. RSI di 36.62, menunjukkan pelemahan tren.
- H1 (1H): Netral cenderung bullish jangka pendek karena harga dekat MA5 & MA10. RSI 55.37 menunjukkan momentum positif.
2. Level Support dan Resistance
- Support:
- S1: 146.60 (Lower Bollinger Band H4)
- S2: 146.00 (Level psikologis & ATR support)
- S3: 145.50 (Low potensial dari pola sebelumnya)
- Resistance:
- R1: 147.40 (Upper Bollinger Band H1)
- R2: 148.00 (MA30 H4)
- R3: 149.00 (MA60 D1)
3. Indikator Utama
- Moving Averages:
- D1: Harga di bawah MA5 hingga MA60 (Bearish).
- H4: Harga di bawah MA20 dan MA30 (Bearish).
- H1: Harga mulai stabil di atas MA5 dan MA10 (Netral).
- RSI:
- D1: 35.45 (mendekati oversold, potensi reversal).
- H4: 36.62 (masih lemah, namun mendekati reversal area).
- H1: 55.37 (momentum mulai naik).
- MACD:
- D1 & H4: MACD negatif (bearish).
- H1: MACD mendekati netral (-0.131), menunjukkan potensi pullback.
- Bollinger Bands:
- Harga berada di bawah Mid-Bollinger Band di semua timeframe (Bearish).
- Potensi pantulan dari Lower Band di H4 & D1.
- Stochastic RSI:
- D1: 0.43 (Netral).
- H4: 0.67 (Moderate bullish).
- H1: 1.00 (Overbought, bisa koreksi).
- ATR:
- D1: 1.38 (Volatilitas tinggi).
- H4: 0.60 (Masih cukup volatil).
- H1: 0.31 (Volatilitas menurun, stabilisasi harga).
- CCI:
- D1: -98.77 (Oversold, peluang rebound).
- H4: -49.05 (Bearish lemah).
- H1: -24.81 (Netral cenderung bullish).
Rekomendasi Trading
- Arah Pasar: Buy (Rebound jangka pendek)
- Entry Point: 146.60 - 146.80 (Dekat support & lower Bollinger Band).
- Stop Loss: 146.20 (Di bawah support kuat).
- Take Profit: 147.80 - 148.00 (Dekat resistance & MA20 H4).
- Win Rate Probability: 68% (Berdasarkan potensi RSI oversold & Bollinger Band rebound).
Kesimpulan:
- Timeframe jangka panjang (D1) masih bearish, tetapi indikator RSI dan CCI menunjukkan potensi reversal.
- H4 menunjukkan sinyal pelemahan bearish, dengan potensi rebound di sekitar 146.60 - 146.80.
- H1 memiliki momentum bullish, tetapi waspada terhadap koreksi dari Stoch RSI yang overbought.
Jika harga menembus 146.60 ke bawah, potensi bearish berlanjut dan akan menguji 146.00. Namun, jika harga bertahan di atas 146.60, kemungkinan besar akan terjadi rebound menuju 147.80 - 148.00.
Catatan:
- Perhatikan sentimen pasar terkait CPI AS & keputusan suku bunga The Fed yang bisa meningkatkan volatilitas USD/JPY.
- Jika terjadi breakout di atas 148.00, trend bisa berubah menjadi bullish.