Jakarta, GIC Trade – Harga minyak mentah pada perdagangan hari Senin 13 Februari 2023 turun sekitar 1% setelah mengalami kenaikan di sesi sebelumnya, karena investor fokus pada kekhawatiran permintaan jangka pendek yang berasal dari data inflasi AS yang penting.
"Harga minyak mentah melemah karena pedagang energi mengantisipasi prospek permintaan minyak mentah yang berpotensi melemah karena laporan inflasi penting dapat memaksa Fed untuk memperketat kebijakan jauh lebih agresif," kata Edward Moya, analis senior di OANDA, mengacu pada data harga konsumen AS yang akan dirilis pada 14 Februari.
Sementara bank sentral Amerika Serikat (The Fed AS) telah menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa langkah tersebut akan memperlambat aktivitas ekonomi dan permintaan minyak yang dapat menekan harga.
Selain itu, dimulainya kembali ekspor minyak Azerbaijan pada Minggu di terminal Ceyhan Turki juga meredakan kekhawatiran pasokan, kata analis Tina Teng di CMC Markets.
Kendati demikian, sepekan ke depan harga minyak mentah masih mendapatkan topangan kenaikan di tengah meningkatnya permintaan dari China. Sementara dorongan kenaikan juga karena Rusia akan memangkas produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari pada bulan Maret, Wakil Perdana Menteri Alexander Novak mengatakan pada hari Jumat, menyusul larangan Barat terhadap produk minyak mentah dan minyak Moskow yang diterapkan dalam beberapa bulan terakhir.
Penurunan produksi yang diumumkan berjumlah sekitar 5% dari produksi minyak mentah terbaru Rusia, yang menurut perkiraan Badan Energi Internasional yang berbasis di Paris turun menjadi 9,77 juta barel per hari pada bulan Desember.
Secara fundamental, permintaan dari China dan juga pembatasan produksi minyak mentah Rusia dapat menopang kenaikan harga minyak. Lalu bagaimana secara teknikal, simak analisanya berikut ini:
Analisis Teknikal
Harga minyak pada periode 1 jam berada dalam fase konsolidasi, untuk turun lebih lanjut perlu break area 78.00 hingga level support 76.36. Penurunan minyak didukung oleh RSI yang sudah berada di area jenuh beli. Sementara untuk bullish lebih lanjut, perlu melewati level 80.00, menguji area resistance di 82.04.