S&P 500 Futures, GIC Jakarta - Profil risiko masih melemah sejak Rabu pagi tadi karena para trader tengah mencari arah yang jelas terkait pidato dari SOTU yang dikeluarkan oleh Presiden AS, Joe Biden. Hal ini menambah keraguan pasar karena kurangnya data atau peristiwa utama.
Meskipun begitu, saham S&P 500 telah mencetak penurunan ringan mendekati 4.170, sementara memotong lonjakan harian terbesar selama hampir seminggu. Sedangkan imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun AS juga telah menghentikan tren naik tiga hari dan mundur sementara dari data tertinggi selama satu bulan di sekitar poin persentase 3,68 menjadi 3,66.
Dalam sidang gabungan pertamanya yang berlangsung di kongres, sejak Partai Republik mengambil alih Dewan Perwakilan Rakyat pada bulan Januari, Joe Biden sudah menunjukkan kesiapannya untuk melakukan kerja sama dengan para Dewan dalam rangka memajukan AS.
Pembuat kebijakan juga mendorong pajak minimum para miliarder sambil menunjukkan sikap keras mereka kepada China bila mana negara naga tersebut merusak kedaulatan AS.
Sebelumnya, Biden mencoba untuk meredakan kekhawatirannya akan pergolakan China-AS. Namun, pergolakan China akan permintaan Pentagon membuat geopolitik semakin menegang dan menggoda para buyer dolar AS.
Menurut jubir Pentagon, China telah menolak permintaan Amerika untuk panggilan telepon antara Menhan AS, Lloyd Austin dan Menhan China, Wei Fenghe.
Di sisi lain, komentar beragam dari pejabat Fed AS dan data yang mengesankan telah menantang kenaikan dolar AS. Dikatakan bahwa, Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari mengatakan pada wawancara CNN bahwa mereka harus mempertahankan suku bunga ke tingkat yang lebih tinggi untuk waktu yang lama, Neel juga menambahkan bahwa ia belum bisa memperkirakan resesi.
Setelah itu, ketua Fed, Jerome Powell juga memperkirakan tahun 2023 akan menjadi tahun penurunan inflasi yang signifikan. Powell juga menambahkan bahwa jika data terus datang ke arah yang lebih kuat dari ekspektasi, maka dipastikan Powell akan menaikan suku bunga lebih tinggi. Maka dengan ini, DXY tetap melemah mendekati 103,3, setelah berbalik arah dari poin tertinggi selama satu bulan di hari sebelumnya.
Ke depannya, pasar global juga kemungkinan masih melemah di tengah-tengah data dan peristiwa utama yang juga berkurang mengikuti pidato SOTU saat ini. Namun, turunnya dolar AS tampaknya belum meyakinkan setelah laporan pekerjaan dan aktivitas terbaru yang kuat, yang mana pada gilirannya memungkinkan pembuat kebijakan Fed untuk tetap pada posisi hawkish dan menantang selera risiko.
Nah, itulah penjelasan tentang “S&P 500, 8 Februari 2023”. Baca juga artikel kami lainnya, seperti penjelasan cara beli cryptocurrency, hanya di Jurnal GIC. Update terus berita lainnya melalui Jurnal GIC setiap harinya untuk mengetahui informasi lainnya. Trading juga di GIC menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!