Jakarta, GIC Trade – Poundsterling pada perdagangan hari Senin, bergerak dalam kisaran yang relatif terbatas, karena pelaku pasar enggan untuk mengambil posisi baru menjelang keputusan kebijakan moneter bank sentral minggu ini.
Bahkan mata uang poundsterling cenderung tertekan terhadap dolar AS di tengah minimnya data, gagal memberikan dorongan yang berarti bagi pasangan GBP/USD.
Pada minggu ini, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) dijadwalkan untuk mengumumkan keputusan kebijakan pada hari Kamis mendatang. Kebijakan tersebut akan diikuti oleh bank sentral Inggris (Bank of England/BOE).
Sementara itu, spekulasi bahwa kenaikan inflasi konsumen akan memaksa BOE untuk melanjutkan kenaikan suku bunga acuan memberikan beberapa dukungan untuk poundsterling. BOE diperkirakan akan menaikan suku bunga yang sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,00% dari 3,50% di pertemuan sebelumnya. Hal tersebut dikarenkan BOE mengkhawatirkan inflasi dua digitnya.
Di sisi lain, The Fed justru akan melambatkan suku bunga acuannya untuk kenaikan yang hanya sebesar 25 bps dan berada di kisaran 4,75-5,00%. Dimana proyeksi inflasi yang menurun telah mendukung ekspektasi pengumuman kebijakan suku bunga yang lebih kecil.
Pelaku pasar tampak yakin bahwa bank sentral AS akan melunakkan sikap hawkishnya di tengah tanda-tanda meredanya tekanan inflasi. Ekspektasi tersebut ditegaskan kembali oleh rilis pengukur inflasi pilihan Fed pada hari Jumat, dengan indeks harga PCE Inti dari AS, yang turun ke tingkat 4,4% YoY pada bulan Desember dari 4,7% sebelumnya. Namun, data makro AS lainnya yang dirilis baru-baru ini mendukung kasus bahwa The Fed untuk mempertahankan sikap hawkishnya lebih lama.
Oleh karena itu, investor akan mencari isyarat tentang kenaikan suku bunga Fed di masa depan, yang akan memainkan peran kunci dalam memengaruhi dinamika harga dolar AS dan memberikan dorongan arah baru bagi pasangan GBP/USD.
Secara fundamental, BOE yang lebih agresit terhadap kenaikan suku bunga acuan dibandingkan dengan The Fed yang justru memperlambat kenaikan suku bunga, berpotensi menguatkan mata uang poundsterling. Lalu bagaimana secara teknikal, simak analisanya berikut ini:
Analisis Teknikal
Pasangan pair Forex GBP/USD pada periode 1 Jam cenderung bergerak sideway atau datar, yang terlihat dari indicator Bollinger Band (BB) yang menyempit. Untuk menentukan arah tren selanjutnya, perlu break salah satau level resistance dan support.
Jika GBP/USD mampu melewati area 1.24175 maka bias bullish akan berlanjut hingga resistance 1.25130. Namun, jika poundsterling berhasil break level 1.23580, maka bias bearish akan berlanjutnya hingga support berikutnya di 1.22930.
Selama grafik berada di atas garis MA200, maka pergerakn GBP/USD cenderung naik.
Analisa ini bersifat pandangan dari segi fundamental dan teknikal yang digunakan oleh penulis, tidak menjadi saran atau ajakan. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut klik gambar di bawah.