Analisa market mingguan 22 - 26 februari 2021 akan membahas hal-hal yang mempengaruhi pasar seperti, harga Minyak mentah bergerak naik pada hari ini, karena telah kembalinya produksi Minyak mentah AS. Sebelumnya produksi AS terhamnbat oleh adanya kondisi cuaca yang dingin, hal ini di khawatirkan akan mengganggu proses pengiriman dan pasokan Minyak. Cuaca dingin yang terjadi tidak seperti biasanya, di Texas dan beberapa negara bagian Plains telah membuat terganggu nya produksi sekitar 4 juta barel per hari (bpd) produksi minyak mentah dan juga sekitar 21 Miliar kubik produksi Gas Alam lainnya.
Sementara itu Emas rebound pada perdagangan Jum'at pekan kemarin, salah satu aset safe-haven ini berusaha menahan kejatuhannya dan di tutup naik. Meskipun Emas berusaha keras sedang bangkit dari kejatuhannya, namun pergerakan dalam jangka pendek masih menurun. Oleh sebab itu antisipasi akan adanya penurunan lanjutan.
Program vaksinasi Covid-19 di Inggris telah membuat banyak kemajuan yang berarti. Hal ini memberikan sinyal bahwa aktivitas ekonomi perlahan namun pasti akan kembali normal, sehingga memberikan tekanan pada Dolar AS. Poundsterling juga mata uang yang menjadi fokus investor saat ini, terlebih setelah PM Inggris "Boris Johnson" mengumumkan akan berencana dalam waktu dekat secara bertahap akan mengakhiri lockdown. Sekedar informasi saja bahwa pemerintah Inggris dianggap telah sukses melakukan vaksinasi Covid-19, hal ini tergambar setelah adanya laporan bahwa pertambahan penderita kasus Covid-19 jenis baru menurun.
Greenback dalam perdagangan sesi Asia pada Senin awal pekan ini bergerak melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya. Pelemahan USD ini merupakan level terendah dalam 3 tahun versus AUD juga terendah dalam 3 tahun terhadap GBP. Australia Dolar yang merupakan mata uang komoditas serta Poundsterling merupakan dua mata uang yang bergerak menguat melawan Dolar AS. Pelemahan Dolar AS ini di prediksi akan berlanjut dalam jangka pendek.
Pelemahan Dolar AS juga di dukung oleh rilis data ekonomi, diantara nya adalah rilis data indeks sektor manufaktur dan jasa beberapa negara besar di dunia yang lebih baik dari prediksi. Pasca rilis beberapa data ekonomi akhir-akhir ini di perkirakan akan menopang harapan terjadinya pemulihan ekonomi global yang lebih cepat.
Dollar Australia selama beberapa hari ini bergerak menguat, imbas pelemahan mata uang Dolar AS. Pelemahan Dolar AS ini karena adanya aksi jual Dolar AS yang dilakukan oleh para pelaku pasar yang terus dilakukan, mereka beralih ke aset resiko lainnya dan membeli Dolar Australia. Hal ini menyebabkan penguatan Aussie dan melonjak tajam serta berhasil menyentuh level tertinggi 3 tahun pada perdagangan Jum'at akhir pekan kemarin. Dolar AS dianggap sebagai salah satu mata uang safe haven yang menjadi pilihan para investor jika market maupun kondisi global dalam keadaan tidak jelas. Namun ketika prospek pemulihan tingkat ekonomi secara global yang terjadi pada saat ini, telah mendorong para pelaku pasar untuk menjual Dolar AS, serta mengalihkan modal mereka ke aset beresiko dan mata uang komoditas / Australia Dolar.
1. Data Penting/High Impact Pada Analisa Market Mingguan 22 - 26 Februari 2021
1.1 Fed Chair Powell Testifies (USD)
Selasa, 22:00 WIB. Ketua TheFed "Jerome Powell" akan memberikan pandangannya mengenai kebijakan Coronavirus Aid, Relief, and Economic Security Act (CARES Act) di hadapan Senate Committee on Banking, Housing, and Urban Affairs di Washington DC. Apa maksud dari CARES Act? CARES Act merupakan paket bantuan langsung (BLT) sekitar lebih dari USD2 triliun yang akan gelontorkan oleh pemerintah AS untuk para pekerja, keluarga, dan usaha kecil.
1.2 BOC Gov. Mackiem Speaks (CAD)
Selasa, 00:30 WIB. Ketua Bank Central Canada "Tiff Macklem" akan mengemukakan pandangan kebijakannya. Sebagai kepala bank sentral, yang mengontrol suku bunga jangka pendek, beliau memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap nilai mata uang negara Canada. Para pelaku pasar mengamati pengaruh kebijakan yang akan di ambil oleh kepala bank central, hal ini karena sering menjadi sinyal tentang kebijakan moneter di masa depan dan pastinya akan mempengaruhi pergerakan harga di market. Pergerakan market yang Volatilitas terkadang terjadi ketika pidato dari ketua bank central Canada terlebih mengenai petunjuk akan suku bunga acuan.
1.3 RBNZ Monetary Policy Statement, RBNZ Rate Statement & Official Cash Rate (NZD)
Rabu, 08:00 WIB.
Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) Monetary Policy Statement Dalam laporan ini RBNZ diberi mandat untuk memasukkan rincian tentang bagaimana bank central akan mencapai target inflasi mereka, bagaimana mereka mengusulkan untuk merumuskan dan menerapkan kebijakan moneter selama 5 tahun ke depan, dan bagaimana kebijakan moneter telah dilaksanakan sejak pernyataan kebijakan tersebut di dikeluarkan. Ini memberikan gambaran berharga tentang pandangan bank central tentang kondisi ekonomi dan tingkat inflasi di New Zealand.
RBNZ Rate Statement merupakan rilis data yang berhubungan dengan tingkat suku bunga. Data ini adalah salah satu alat utama yang digunakan RBNZ untuk memberikan informasi kepada para pelaku pasar, tentang kebijakan moneter negara New Zealand. Data Ini berisi hasil keputusan bank central tentang suku bunga dan komentar tentang kondisi ekonomi yang mempengaruhi keputusan mereka. Yang terpenting, ini membahas prospek ekonomi dan menawarkan petunjuk tentang kebijakan apa saja yang akan di ambil untuk masa depan.
Official Cash Rate merupakan data tingkat acuan suku bunga di mana bank central memberikan pinjaman dalam bentuk pinjaman lunak kepada bank lain. Keputusan kepala bank central mengenai suku bunga biasanya dinanti para investor, sehingga cenderung menggerakan market secara aktif. Sementara itu untuk tingkat suku bunga jangka pendek adalah faktor terpenting dalam penilaian mata uang suatu negara. Para pelaku pasar melihat sebagian besar indikator lain hanya untuk memprediksi bagaimana suku bunga akan berubah di masa yang akan datang.
1.4 RBNZ Press Conference (NZD)
Rabu, 08:00 WIB. Setelah mengadakan pertemuan, maka bank central akan rutin melakukan pertemuan dan dijadwalkan setiap 3 bulan. Ini adalah salah satu alat utama yang digunakan RBNZ untuk memberikan informasi kepada investor tentang kebijakan moneter. Ini mencakup secara rinci faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan suku bunga terbaru, seperti prospek ekonomi dan inflasi secara keseluruhan. Yang terpenting, ini memberikan petunjuk tentang kebijakan moneter masa depan. Konferensi pers ini berdurasi sekitar 30 menit dan terdiri dari 2 bagian - pertama pernyataan yang telah disiapkan dibacakan, kemudian konferensi terbuka untuk pertanyaan pers. Pertanyaan tersebut terkadang mengarah pada jawaban tanpa naskah yang menciptakan volatilitas pasar yang besar.
2. Tinjauan Teknikal Sesuai Analisa Market Mingguan 22 - 26 Februari 2021
2.1 EUR/USD
Preferensi |
BEARISH |
Range Pergerakan |
1,23263 (High) |
Range Pergerakan |
1,19575 (Low) |
2.2 USDCHF
Preferensi |
BULLISH |
Range Pergerakan |
0,91567 (High) |
Range Pergerakan |
0,88671 (Low) |
2.3 GBPUSD
Preferensi |
BULLISH |
Range Pergerakan |
1,42298 (High) |
Range Pergerakan |
1,38190 (Low) |
2.4 USDJPY
Preferensi |
BULLISH |
Range Pergerakan |
107,080 (High) |
Range Pergerakan |
104,382 (Low) |
2.5 Emas
Preferensi |
BEARISH |
Range Pergerakan |
1830,00 (High) |
Range Pergerakan |
1742,00 (Low) |
2.6 AUDUSD
Preferensi |
BULLISH |
Range Pergerakan |
0,80413 (High) |
Range Pergerakan |
0,76652 (Low) |
2.7 Minyak
Preferensi |
BULLISH |
Range Pergerakan |
63,68 (High) |
Range Pergerakan |
56,95 (Low) |
Demikianlah analisa market mingguan 22 - 26 februari 2021. Tetap utamakan Money Management dan Risk Management pada tradingan Anda.
Kunjungi GIC Indonesia untuk mendapatkan informasi seputar dunia
trading. Anda juga bisa bergabung bersama kami di dalam
Telegram Community GIC Trade dan
Telegram Channel GIC Trade. Jangan lupa check akun
Youtube GIC Indonesia yang penuh dengan banyak informasi, serta follow akun
Instagram Kami untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai webinar menarik yang bisa Anda ikuti.