Jakarta, GIC Trade – Poundsterling berada dalam kisaran $1,27-1,28, tidak jauh dari level terendah satu bulan yang dicapai pada Kamis lalu setelah bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) menaikkan suku bunga sebesar 25bps, penurunan dari kenaikan 50 basis poin pada bulan Juni.

Keputusan tersebut memberikan tekanan pada poundsterling karena 50bps yang lebih tajam masih dipertimbangkan oleh banyak pelaku pasar, karena data terbaru mengkonfirmasi bahwa inflasi Inggris tetap lebih tinggi daripada ekonomi negara Eropa lainnya. 

Sementara para pembuat kebijakan terus bergulat dengan kebutuhan yang saling bertentangan untuk menurunkan inflasi dengan bukti bahwa biaya pinjaman yang lebih tinggi telah berdampak besar pada ekonomi Inggris, sebagaimana tercermin dalam permintaan hipotek yang anjlok dan sektor manufaktur yang melemah. 

Minggu ini, investor menunggu perkiraan awal untuk Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal kedua (Q2) untuk menunjukkan bahwa ekonomi Inggris mempertahankan momentum pertumbuhannya selama periode April hingga Juni.

Di sisi lain, indeks dolar (DXY) mundur ke 102,2 pada perdagangan hari Kamis karena para pedagang menjadi berhati-hati menjelang pembacaan inflasi utama AS yang dapat mempengaruhi keputusan kebijakan Federal Reserve pada bulan September. 

Investor memperkirakan tingkat inflasi akan meningkat menjadi 3,3% dari 3% pada bulan Juni, yang akan menandai kenaikan pertama inflasi utama sejak Juni 2022, terutama mencerminkan efek tahun dasar dari biaya energi. Sedangkan tingkat inti terlihat stabil di 4,8%, tetap jauh di atas target 2 persen Federal Reserve. 

Sebelumnya, pergerakan DXY didorong oleh data ekonomi AS yang kuat, ekspektasi bahwa bank sentral AS akan mempertahankan pembatasan kebijakan moneter untuk beberapa waktu, kekhawatiran tentang sektor perbankan AS, dan ketidakpastian ekonomi di Tiongkok.

Secara fundamental, kenaikan suku bunga yang sebesar 25bps di bawah ekspektasi pasar untuk kenaikan sebesar 50bps telah menekan harga poundsterling. Lalu bagaimana secara teknikal, simak analisanya berikut ini:

Analisis Teknikal

 
GBP/USD pada periode 1 jam mencoba bergerak naik, menyentuh level resistance di 1.27660 kembali hingga menuju level resistance selanjutnya di 1.28080. Tren kenaikan juga terlihat dari template FXBot, dimana angka GBP lebih tinggi sebesar 6,2 dari angka USD yang sebesar 3,4. Sementara bias bullish juga didukung oleh sinyal buy yang ditunjukkan dengan tanda panah hijau.

Analisa Forex dan Komoditi ini bersifat pandangan dari segi fundamental dan teknikal yang digunakan oleh penulis, tidak menjadi saran atau ajakan. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut klik gambar di bawah.