Apa itu indikator average directional movement index?
Indikator average directional movement index adalah indikator yang digunakan untuk melihat arah dan kekuatan tren. Indikator yang dikenal dengan sebutan ADX ini menunjukkan kapan mulai terjadinya tren, seberapa kuat tren tersebut, dan sampai kapan tren mulai melemah. ADX biasa digunakan untuk mengidentifikasi harga saat pasar dalam kondisi ranging (sideways) atau saat pasar mulai membentuk tren baru.Jadi, indikator ADX yang dikembangkan oleh J Welles Wilder ini digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Indikator ini terdiri dari satu garis dan mengacu dari directional movement index yang memiliki dua indikator yaitu +DI dan -DI. ADX memiliki skala 0-100, cara membacanya sederhana, jika harga berada di bawah skala 20, maka tren tersebut dalam keadaan lemah dan jika berada di atas skala 50, maka tren tersebut sangat kuat.
Trader disarankan untuk entry pada saat tren mulai terjadi, dan exit saat tren melemah. Tidak ada batasan timeframe mana yang paling cocok, ADX bisa berjalan dengan baik di semua periode waktu trading. Beda halnya dengan indikator stochastic, ADX tidak menentukan apakah tren tersebut bullish atau bearish, namun lebih ke arah mengukur kuat tidaknya sebuah tren. Sebelum membahas ke pembahasan cara setting indikator, kalian bisa mendaftarkan diri menjadi IB atau mengajak teman agar bisa bergabung bersama GIC dan mendapatkan beberapa bonus tambahan.
Bagaimana cara setting indikator ADX di MetaTrader?
Bagi trader pemula melakukan setting indikator ADX mungkin terlihat sulit, namun jangan khawatir, Anda bisa mengikuti cara berikut ini.1. Buka platform MetaTrader Anda
Pilih tampilan grafik pasangan mata uang favorit Anda. Indikator ADX biasanya sudah tersedia (built-in) pada platform trading online, termasuk MetaTrader 4 dan MetaTrader 5.2. Setting indikator average directional movement index
Carilah menu ‘Insert’, pilih ‘Indicators’, kemudian ‘Trend’, dan pilih ‘Average Directional Movement Index’. Gunakan parameter default period 14. Bagi kalian yang belum mengerti bagaimana cara setting indikator tersebut, kalian bisa bertanya ataupun mengkonsultasikannya pada Trader Assessment sehingga kalian bisa lebih paham lagi mengenai hal tersebutTampilan dan parameter indikator average directional movement index
Harga adalah sinyal yang paling penting saat trader menganalisis chart. Oleh karena itu, trader harus melihat pergerakan harga terlebih dahulu, baru menganalisis arah garis ADX untuk menemukan potensi open position secara maksimal. Indikator ADX digunakan untuk menghitung kekuatan tren, terlepas dari tren tersebut naik ataupun turun. Tampilan dan parameter indikator average directional movement index terdiri dari tiga komponen seperti berikut ini:- Positive Directional Indicator (+DI) adalah garis yang mengukur kekuatan saat harga naik (uptrend) pada periode tertentu. Biasanya berwarna hijau. Garis +DI akan bergerak ke atas jika sedang uptrend, dan bergerak ke bawah jika sedang downtrend.
- Negative Directional Indicator (-DI) adalah garis yang mengukur kekuatan saat harga turun (downtrend) pada periode tertentu. Biasanya -DI akan bergerak ke atas jika sedang downtrend, dan bergerak ke bawah jika sedang uptrend.
- Average Directional Index (ADX) adalah gabungan dari kedua garis +DI dan -DI yang sudah 'difilter' dengan moving average. Setting parameter periode yang umum adalah 14.
Tampilan Indikator ADX[/caption]
Cara membaca indikator average directional movement index (ADX) dalam trading forex
Saat garis ADX bergerak ke atas, itu berarti tren menguat dan market berpeluang besar untuk melanjutkan tren di arah yang sama. Sebaliknya, jika garis ADX mengarah ke bawah, maka berarti tren melemah dan ada kemungkinan sebentar lagi tren akan berbalik arah. Ukuran kekuatan tren dalam indikator average directional movement index menggunakan parameter dalam angka 0 hingga 100, yang terbagi menjadi empat kategori yaitu nilai 0-25 mengindikasikan bahwa kekuatan tren lemah, nilai 25-50 mengindikasikan bahwa kekuatan tren kuat, nilai 50-75 mengindikasikan bahwa kekuatan tren sangat kuat, dan nilai 75-100 mengindikasikan bahwa kekuatan tren lebih dari sangat kuat.Ukuran kekuatan tren ini bisa trader jadikan average directional movement index formula atau ‘rumus’ khusus saat menentukan posisi dalam trading. Saat indikator ADX berada di bawah level 25 atau di bawah kedua garis +D dan -D, maka pasar dalam kondisi ranging. Harga bergerak dalam area antara level support dan resistance, sebelum menentukan arah pergerakan tren selanjutnya. Saat pasar ranging, trader disarankan tidak melakukan open order sampai pasar kembali menunjukan tren.
Trader juga bisa mengidentifikasi potensi awal suatu tren baru dalam pasar dengan cara memantau pergerakan garis ADX dari bawah level 25 yang hendak mengarah ke atas sebagai sinyal pasar yang sedang menuju ke suatu tren baru. Semakin lama pasar ranging, maka semakin besar bobot yang diberikan oleh pasar ke dalam potensi tren ini. Indikator ADX juga bisa digunakan sebagai sinyal pembalikan tren atau reversal.
Ketika garis ADX bergerak di atas kedua garis +D dan -D, kemudian bergerak ke bawah, maka kondisi ini sering dijadikan sebagai sinyal perubahan tren. Cara terakhir yang bisa digunakan oleh trader forex untuk trading menggunakan indikator ini adalah dengan melihat crossover atau perpotongan garis +D dan -D. Kondisi ini menandakan bahwa buyer lebih kuat dibandingkan seller, sehingga terdapat peluang open buy. Sinyal downtrend dimulai dengan adanya perpotongan -D, dari bawah ke atas garis +D. Kondisi ini menandakan bahwa seller lebih kuat dibandingkan dengan buyer, sehingga terdapat peluang open sell. Setelah mengetahui cara membaca indikator, kalian bisa mengisi survey pengguna agar GIC bisa meningkatkan performanya.