Apa itu BBJ?
BBJ adalah singkatan dari Bursa Berjangka Jakarta, dalam bahasa Inggris BBJ dikenal dengan JFX (Jakarta Futures Exchange). Merupakan bursa berjangka pertama yang berdiri di Indonesia, yang secara resmi bergulir pada 19 Agustus 1999 di Gedung AEKI, Jakarta. Setahun kemudian, pada 21 November 2000, Bursa Berjangka Jakarta memperoleh izin operasi dan melakukan perdagangan pertama mulai pada tanggal 15 Desember 2000.Sementara itu, Fungsi BBJ sendiri yaitu menyediakan fasilitas untuk setiap anggotanya agar dapat melakukan transaksi dengan kontrak berjangka, yang berdasarkan pada harga yang telah ditetapkan dan disepakati melalui komunikasi dan interaksi yang berasaskan permintaan dan penawaran dalam sistem trading elektronis. Dalam sejarah pendirian BBJ, Bursa Berjangka Jakarta didirikan oleh 29 perusahaan yang bersifat PT, didirikan berdasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP No. 9/99).
Perlu diketahui, bahwa perusahaan yang mendirikan BBJ berasal dari perusahaan yang bergerak dalam berbagai komoditas berbeda, mayoritas perusahaan pendiri bergerak dalam komoditas fisik. Sementara 10 dari 29 perusahaan pendiri BBJ, berasal dari kalangan bukan perusahaan komoditas, namun berasal dari perusahaan pasar modal. Commission house dan perusahaan umum. Para perusahaan pendiri bersatu dalam misi dan visi yang sama, yaitu mengembangkan dan mendorong agar BBJ maju. Berikut ini beberapa daftar perusahaan yang terdaftar sebagai anggota pendiri Bursa Berjangka Jakarta:
- PT Asia Nusa Prima
- PT Bakrie Indofutures Nusantara
- PT Bina Karya Prima
- PT Hanson Agrotama Industri
- PT Ivo Mas Tunggal
- PT Karya Prajona Nelayan
- PT Manggala Batama Perdana
- PT Parasawita
- PT Perkebunan Nusantara III
- PT Permata Hijau Sawit
- PT Panca Nabati Prakarsa
- PT Gunung Lintong
- PT Himar Futures
- PT Indokom Citrapersada
- PT Menacom
- PT Multicontinental
- PT Platon Niaga Berjangka
- PT Prasidha Aneka Niaga Tbk
- PT Sariwiguna Sejahtera
- PT Asia Kapitalindo Komoditi Berjangka
- PT Binasarana Jalatama
- PT Rifan Financindo Berjangka
- PT Danareksa Futures
- PT Pacific 2000 Futures
- PT Halim Danamas International
- PT Indonesia Futures & Options
- PT Kontak Perkasa Futures
- PT Tridakom Nusantara Berjangka
- PT Repindo Raya
Selain BBJ, kita juga tentu pernah mendengar BEI (Bursa Efek Indonesia), atau mungkin sebagian dari kita menganggap bahwa BBJ dan BEI adalah sama? Wajar belaka jika sebagai awam berpikir demikian, namun faktanya keduanya adalah hal yang berbeda dengan fungsi yang juga berbeda. Sebagai informasi, bagi kalian yang ingin berkonsultasi mengenai trading, kalian bisa berkunjung pada GIC dengan mengisi Trader Assessment dan konsultasikan trading kalian!
Perbedaan fungsi BBJ dan BEI
Peran dan fungsi merupakan perbedaan BBJ dan BEI yang paling jelas, meskipun keduanya sama-sama merupakan tempat bertemunya para penjual dan pembeli dalam hal investasi. Bursa Efek Indonesia merupakan tempat para investor bertemu dan melakukan transaksi jual beli efek dengan mekanisme dan peraturan yang ditetapkan oleh BEI. Termasuk memperjualbelikan surat berharga seperti obligasi, saham, dan reksadana.Sementara Bursa Berjangka merupakan sebuah perusahaan atau badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem serta sarana untuk transaksi jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka. Namun, Bursa Berjangka Jakarta secara khusus menyediakan fasilitas transaksi untuk produk berjangka atau yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama futures. Sedangkan BEI hanya fokus pada transaksi saham dan obligasi, sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.
Karena beda peran dan fungsi tersebut, persoalan struktur pengawasan dari BEI dan BBJ pun berbeda. Sementara Bursa Berjangka Jakarta berada di bawah pengawasan Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), yang di mana BAPPEBTI berada di bawah Departemen Perdagangan secara langsung. Sementara Bursa Efek Indonesia berada dalam pengawasan Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), di mana Bapepam-LK berada di bawah pengawasan Departemen Keuangan.
Kendati memiliki konsep yang sama yaitu sebagai bursa, BEI dan BBJ memiliki peran dan fungsi yang berbeda, oleh karena itu struktur organisasi dan pengawasannya pun berbeda. Sebelum mendalami kategori anggota BBJ, kalian bisa menyempatkan diri dengan mengajak teman maupun mendaftarkan diri menjadi IB agar bisa mendapatkan income tambahan dari GIC. Di dalam struktur organisasi Bursa Berjangka Jakarta juga tercatat terdapat empat kategori anggota Bursa Berjangka Jakarta, yaitu:
1. Pedagang
Pedagang yang tercatat sebagai Anggota Bursa Berjangka Jakarta harus terdaftar secara resmi dan memiliki izin dari BAPPEBTI, para pedagang yang tercatat sebagai anggota pun harus memiliki peran di antaranya: Pedagang perusahaan yang bisa melakukan transaksi untuk akun rekeningnya sendiri dan/atau kelompok usahanya;- Pedagang perusahaan harus memiliki minimal 1 seat;
- Pedagang perorangan hanya diperbolehkan bertransaksi untuk rekeningnya sendiri;
- Pedagang perorangan setidaknya harus memiliki seat atau minimal menyewa 1 seat.
2. Pialang
Anggota selanjutnya adalah pialang (broker), bisa berbentuk badan usaha (perusahaan) atau perorangan yang sudah mendapatkan izin dari BAPPEBTI. Pialang juga bisa melakukan transaksi setelah menerima amanat dari nasabah. Pialang juga harus memiliki minimal 1 seat agar dapat melakukan transaksi.3. Pihak yang sedang berproses
Pihak yang berproses atau yang sedang dalam proses biasanya terdiri dari dua, yaitu pedagang dan pialang.4. Pemegang saham pendiri
Dalam peraturan Undang-Undang, tepatnya pada Pasal 12 Ayat 12, diatur soal pemegang saham pendiri BBJ. Pemegang Saham Pendiri tidak terdaftar sebagai pialang dan pedagang oleh karena itu tidak memiliki izin untuk melakukan jual-beli di Bursa Efek Jakarta. Meskipun terdapat beberapa perusahaan pendiri yang mengajukan izin kepada BAPPEBTI untuk melakukan jual-beli di Bursa Berjangka Jakarta. Untuk melakukan aktivitas perdagangannya, terdapat beberapa produk BBJ, yaitu emas.Olein, dan kakao yang bisa dilakukan transaksi secara multilateral. Dalam bagian dari BBJ services, terdapat juga produk seperti produk foreign exchange atau forex, stock index, emas Loco London dengan kode XAU. Bursa Efek Jakarta yang juga dikenal dengan nama PT JFX CMT, saat ini masih mendorong para pialang untuk lebih banyak melakukan transaksi multilateral dibanding transaksi bilateral.
Hal tersebut semata untuk mendorong aktivitas dan kinerja BBJ itu sendiri. Keuntungan nasabah transaksi di BBJ adalah jaminan keamanan investasi dan melakukan transaksi di BBJ. Karena untuk menjaga keamanan transaksi berdasarkan kaidah praktik perdagangan berjangka internasional. Pengamanan dari Bursa Berjangka Jakarta dilakukan oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI).
Fungsi dan tugas KBI untuk memberikan perlindungan bagi setiap investor yang mendapatkan kegagalan di BBJ. Maka dari itu, keuntungan transaksi di BBJ teutama perihal keamanan tidak usaha diragukan lagi. Nah, sebelum lanjut pada pembahasan daftar broker forex Indonesia, download juga aplikasi GIC pada App Store maupun Play Store.
Daftar broker forex Indonesia di bawah BBJ
Banyak investor pemula yang mengalami penipuan investasi atas nama BBJ. Salah satu penyebab penipuan bisa terjadi adalah minimnya pengetahuan dan pengalaman, dan tidak mengetahui secara jelas daftar broker forex yang resmi tercatat dan berada di bawah Bursa Berjangka Jakarta. Sebagai upaya untuk mengurangi terjadi penipuan-penipuan tersebut, kita harus mengetahui daftar broker forex yang terdaftar secara resmi. Berikut ini daftar broker forex yang terdaftar secara resmi dan berada di bawah PT Bursa Berjangka Jakarta:- PT Trijaya Pratama Futures
- PT Best Profit Futures
- PT Central Capital Futures
- PT Cyber Futures
- PT Inter Pan Pasifik Futures
- PT Millenium Penata Futures
- PT Monex Investindo Futures
- PT SoeGee Futures
- PT Trust Artha Futures
- PT Valbury Asia Futures
- PT Victory International Futures
Tips berinvestasi di Bursa Berjangka
Saat ini marak penipuan yang beredar atas nama investasi di bursa berjangka. Penipuan berkedok investasi bursa berjangka tersebut menargetkan para investor pemula yang belum banyak mengetahui seluk beluk dari Bursa Berjangka Jakarta itu sendiri. Oleh karena itu, sebagai bagian dari tindakan waspada dan kehati-hatian, sebelum melakukan investasi harus dipahami terlebih dahulu segala seluk beluknya. Berikut ini beberapa tips investasi aman di Bursa Berjangka Jakarta, terutama bagi para investor pemula yang seringkali menjadi sasaran penipuan:1. Pelajari seluk beluk investasi di Bursa Berjangka Jakarta
Karakteristik investor pemula yaitu memiliki semangat yang berlebih dan menggebu-gebu, namun semangat tersebut memberikan kecenderungan buruk, yaitu kecerobohan. Oleh karena itu, sebagai investor pemula agar dapat melakukan investasi aman di Bursa Berjangka Jakarta dan terhindar dari penipuan, halyang pertama wajib dilakukan adalah mempelajari seluk beluk investasi di Bursa Berjangka Jakarta.Karena, biasanya yang menjadi celah bagi para penipu beraksi adalah ketidakpahaman dari investor dan memanfaatkannya sebagai peluang untuk melancarkan aksi penipuan berkedok investasi berjangka. Dengan mengetahui seluk beluk investasi di Bursa Berjangka Jakarta, kita dapat mengetahui sinyal-sinyal penipuan yang sangat mencurigakan.
2. Cari tahu jenis investasi
Setelah memahami seluk-beluk tentang Bursa Berjangka Jakarta. Tips selanjutnya adalah mempelajari investasi yang tersedia di Bursa Berjangka Jakarta. Pelajari segala jenis investasi yang tersedia lalu kenali apa saja risiko dari investasi tersebut. Kemudian lakukan crosscheck pialang yang mengeluarkan produk investasi.Cek izin resmi dan keabsahan pialang di website BAPPEBTI. BAPPEBTI merupakan badan pengawasan perdagangan berjangka komoditi, terdapat dengan lengkap pialang yang telah resmi mendapatkan izin operasi dari BAPPEBTI. Para pelaku penipuan akan masuk perangkap penipuan, karena tidak mengetahui apakah pialang tersebut terdaftar dan telah mengantongi izin resmi atau tidak. Dengan melakukan crosscheck seperti ini, seharusnya kita akan aman dan terhindar dari penipuan.
3. Lakukan simulasi dan demo perdagangan
Setelah dibekali pengetahuan yang cukup terkait investasi dan Bursa Berjangka Jakarta, juga telah melakukan cek daftar pialang yang terdaftar resmi di BAPPEBTI, maka langkah selanjutnya adalah melakukan simulasi dan demo perdagangan. Kita bisa melakukan demo dan simulasi dengan langsung mendatangi Bursa Berjangka Jakarta.Bursa Berjangka Jakarta terbuka bagi setiap investor pemula untuk melakukan demo dan simulasi. Tidak dikenakan biaya sama sekali, di Bursa Berjangka Jakarta juga disediakan ruang diskusi untuk tanya jawab bagi setiap investor pemula yang masih banyak pertanyaan terkait melakukan investasi di Bursa Berjangka Jakarta.
4. Coba melakukan transaksi di Bursa Berjangka Jakarta
Setelah ketiga tahapan di atas dilakukan, terutama pada poin nomor 3, memiliki pengalaman cukup dari demo dan simulasi, maka langkah terakhir adalah langsung terjun melakukan investasi. Jika dalam percobaan pertama terjadi kegagalan, hal tersebut bukan persoalan. Kegagalan dalam percobaan pertama adalah lumrah, justru kegagalan yang dialami bisa dijadikan sebagai modal berharga sebagai pengalaman untuk melakukan transaksi investasi selanjutnya.Masih dalam rangka memberikan pemahaman terkait melakukan transaksi di bursa berjangka, berbagai pihak terkait terus berusaha memberikan edukasi kepada masyarakat. Beberapa kegiatan seperti seminar, workshop dan forum-forum dihadirkan guna memberikan edukasi terkait segalah hal tentang melakukan aktivitas berdagang di Bursa Efek Jakarta. Salah satu contoh kegiatan yang pernah diselenggarakan adalah forum internasional yang bertema Indonesia Derivative Research International Market Summit.
Forum tersebut dilaksanakan pada tahun 2019 silam, tepatnya pada 5 Desember 2019. Kegiatan dan forum-forum seperti ini sangat penting untuk terus menciptakan ekosistem yang sehat dalam dunia investasi di Indonesia. Dengan pemahaman dan pengetahuan yang baik, secara perlahan penipuan dalam dunia investasi pun akan lenyap, karena sudah tidak ada target korban karena telah memiliki pemahaman yang cukup.
Kesimpulan
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, bahwa BBJ adalah bursa atau tempat para investor melakukan transaksi komoditi berjangka. Bursa Berjangka Jakarta juga merupakan bursa berjangka pertama di Indonesia yang didirikan pada 19 Agustus 1999 di Gedung AEKI, Jakarta. Setahun setelah berdiri secara resmi, tepat pada 21 November 2000, Bursa Berjangka Jakarta memperoleh izin operasi dan melakukan perdagangan pertama mulai pada tanggal 15 Desember 2000.Bursa Berjangka Jakarta juga berada dalam pengawasan BAPPEBTI dan Departemen Perdagangan, dengan menyediakan beberapa pialang atau broker yang melakukan aktivitas di Bursa Berjangka Jakarta, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas daftar pialang atau broker yang resmi terdaftar di BBJ. Jika Anda masih bingung untuk memilih tempat investasi, Anda bisa loh memilih GIC. GIC melalui platform GICTrade memberikan solusi bagi para trader yang tidak ingin dibebankan dengan tingginya biaya trading.
Bagi Anda yang belum mengenal GICTrade, mari berkenalan. GICTrade adalah sebuah platform peer-to-peer trading yang mempertemukan trader dan market maker. Lalu, apa istimewanya GICTrade? Sebagai platform yang mempertemukan trader dan market maker, Anda sebagai calon nasabah tentu bisa memilih diantara keduanya, yaitu menjadi trader atau market marker.
Semua transaksi dari nasabah GIC (trader ataupun market maker) dilaporkan ke Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI) berdasarkan transaksi yang terjadi pada segregated account dari partner perusahaan pialang berlisensi di Indonesia yaitu Trijaya Pratama Futures dan Capital Megah Mandiri. Investasi Anda akan senantiasa aman dan profit.