Apa saja hal yang harus dipertimbangkan untuk memilih broker forex?
Regulator seperti Bappbeti bersama BBJ dan KBI dalam jangka waktu tertentu biasanya akan merilis daftar broker forex penipu yang harus Anda hindari. Namun tetap banyak investor atau trader yang menjadi korban penipuan. Berikut adalah kunci dalam memilih broker forex agar Anda tidak menjadi korban penipuan yang masih terjadi hingga saat ini.1. Perhatikan status regulasi broker forex
Pastikan jika broker forex memiliki izin dari regulator. Broker forex terpercaya perlu taat terhadap aturan serta pengawasan regulator sesuai yang ada di negara masing-masing. Dengan begitu broker forex tidak akan melakukan suatu hal yang merugikan para trader atau investor. Jika broker forex melakukan pelanggaran berat, regulator akan mencabut izin perusahaan dan berimbas pada reputasi perusahaan karena sudah tidak lagi memiliki izin operasi. Jika Anda memilih broker forex resmi Indonesia, pastikan sudah memiliki izin dari regulator resmi seperti Bappebti, Kliring Berjangka Indonesia, dan Bursa Berjangka Jakarta. Sedangkan jika broker berasal dari luar negeri biasanya akan mencantumkan izin dengan tulisan “licensed” atau “regulated”, lalu nama regulator yang menaungi. Untuk menjamin keamanan dana, pastikan broker luar negeri yang Anda pilih adalah salah broker forex terbaik di dunia menurut ulasan para trader lainnya. Berikut lembaga-lembaga regulator forex yang berwenang memberikan regulasi bagi broker di berbagai negara:- Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Regulator broker forex di Indonesia
- Financial Conduct Authority (FCA). Regulator broker forex di Inggris.
- CFTC (Commodity Futures Trading Commission) dan NFA (National Futures Association). Regulator broker forex di Amerika Serikat.
- Australia Securities and Investments Commission (ASIC). Regulator broker forex di Australia.
- Financial Service Agency (FSA). Regulator broker forex di Jepang.
- MAS Monetary Authority of Singapore. Regulator broker forex di Singapura.
- SFC Securities and Futures Commision. Regulator broker forex di HongKong.
- Autorite des Marches Financiers (AMF). Regulator broker forex di Perancis.
- Federal Financial Supervisory Authority (BaFIN). Regulator broker forex di Jerman.
- Commissione Nazionale per le Societ e la Borsa (CONSOB). Regulator broker forex di Italia.
2. Pilih broker forex yang memiliki layanan edukasi
Memahami risiko investasi forex adalah hal yang patut diperhatikan oleh Anda. Investasi di industri berjangka termasuk forex aman untuk dilakukan, sepanjang pemahaman terhadap risiko dipahami dengan baik oleh Anda sebagai trader atau investor. Karena dunia trading forex adalah investasi yang high risk high return, maka Anda harus memilih broker forex yang menyediakan fasilitas belajar forex melalui kelas edukasi. Kelas edukasi trading forex ini bisa berupa webinar, e-book, video trading, dan lain-lain. Di saat pandemi seperti ini, semua kelas biasanya diselenggarakan secara online, sehingga Anda bisa belajar secara efektif dan efisien. Jika fasilitas belajar forex disediakan secara lengkap dan update Anda tidak perlu lagi terlalu pusing mencari bahan belajar forex. Anda juga bisa loh ikut event atau kelas edukasi yang diadakan oleh GIC Forex Academy. Untuk menjadi trader forex yang handal memang bukanlah hal yang instan. Dibutuhkan kemauan untuk belajar dengan gigih, terarah, dan konsisten.3. Perhatikan fasilitas yang disediakan oleh broker forex
Fasilitas yang disediakan oleh broker akan cukup memengaruhi proses trading forex Anda nantinya. Setiap trader forex memiliki kebutuhan yang utama yang berbeda, jadi jangan lupa pelajari dulu tentang ini sebelum memutuskan memilih broker forex Namun pada umumnya broker forex yang baik menyediakan:- Spread yang rendah, semakin rendah semakin baik
- Leverage yang dimulai dari 1:100
- Platform online trading forex mudah di download
- Broker menyediakan akun demo forex gratis
- Memiliki beragam metode deposit dan penarikan dana (withdraw)