Dolar AS bergerak masih sideways namun cenderung melemah terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan awal pekan ini (05/September 2020) karena investor masih menanti kabar terbaru presiden Trump setelah dinyatakan terkena virus Corona pekan lalu.
Berita mengenai Trump yang terjangkit COVID-19 menguncang pasar global dan memicu risk off yang mendorong safe haven dolar AS menguat pada perdagangan Jumat pekan lalu. Presiden Trump pada Jumat pekan lalu diterbangkan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan secara lebih intensif setelah kondisi-nya semakin memburuk.
Bahkan, Trump yang berusia 74 tahun itu sempat mengalami kesulitan bernafas karena kadar oksigen dalam darah berada di bawah normal. Laporan terakhir datang dari tim dokter yang merawat Trump pada hari Minggu (04/09/2020) kemarin mengatakan bahwa mereka sedang memantau kondisi paru paru Trump setelah menerima oksigen tambahan.
Berita mengenai kabar sebenarnya Trump cukup membingungkan, pasalnya pada hari Sabtu, administrasi Gedung Putih menegaskan bahwa Trump dalam kondisi cukup baik. Dan kabar terbaru yang dilaporkan pada Minggu menyebutkan bahwa Trump sudah ingin kembali ke Gedung Putih setelah diberi Steroid. Meski demikian, para ahli epidemiologi dari federasi ilmuwan Amerika berpendapat Trump terlalu tergesa - gesa.
- Harga emas berpeluang masih dalam tekanan turun dalam jangka pendek di tengah outlook menguatnya dolar AS setelah adanya pernyataan yang optimis dari Gedung Putih mengenai kesehatan Presiden Trump pasca dirinya positif terinfeksi korona. Sentimen lain yang berpotensi menekan harga emas adalah belum adanya sinyal progres lanjutan dalam negosiasi stimulus di AS. Fokus hari ini akan tertuju ke data ISM Non-Manufacturing PMI AS pukul 21:00 WIB.
- Harga minyak berpotensi bergerak turun di tengah sentimen kekhawatiran melambatnya permintaan karena pandemi Covid-19 serta kelebihan suplai global setelah suplai dari OPEC dikabarkan meningkatnya produksinya di bulan September dari periode sebelumnya dan Baker Hughes pada akhir pekan lalu melaporkan kenaikan aktivitas rig AS.
- EURUSD berpeluang bergerak turun dalam jangka pendek di tengah outlook hindar aset berisiko, potensi terjaganya penguatan dolar AS dan kekhawatiran melonjaknya kasus Covid-19 di beberapa negara Eropa. Fokus hari ini akan tertuju ke data indeks jasa Jerman dan zona Euro yang dirilis mulai pukul 14:55 WIB dan 15:00 WIB, data tingkat keyakinan zona euro pukul 15:30 WIB, penjualan retail zona Euro pukul 16:00 WIB serta perkembangan pertemuan Eurogroup.
- GBPUSD berpeluang bergerak turun dalam jangka pendek jika masih solidnya kinerja dolar AS di tengah ketidakpastian stimulus di AS. Namun, penurunan berpeluang terbatas dan dapat bergerak naik jika pasar menyambut baik progres negosiasi Brexit, dimana perundingan sepakat diperpanjang sebulan kembali. Fokus hari ini akan tertuju ke data indeks jasa Inggris yang dirilis pukul 15:30 WIB.
Daily Pick
Prediksi hari ini ada di pair USDCHF, di perkirakan masih akan melanjutkan penguatan bagi Swissfranc (grafik menurun) dan OP yg disarankan adalah SELL di level 0,91600. Dengan target profit 10 - 20 point dan stop loss di 5-10 point.
- SELL di Level 0,91600
- Tp 1 : 0,9150 (10 Point)
- Tp 2 : 0,9140 (20 Point)
- SL 1 : 0,9165 (5 Point)
- SL 2 : 0,9170 (10 Point)
Tetap utamakan Money Management dan Risk Management.
Kunjungi GIC Indonesia untuk mendapatkan informasi seputar dunia trading. Anda juga bisa bergabung bersama kami di dalam Telegram Community GIC Trade dan Telegram Channel GIC Trade. Jangan lupa check akun Youtube GIC Indonesia yang penuh dengan banyak informasi, serta follow akun Instagram Kami untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai webinar menarik yang bisa Anda ikuti.