Harga minyak mentah dunia hari ini diperdagangkan positif selama minggu ini karena prospek memangkas pasokan dari Rusia yang lebih dalam dari perkiraan sebagian besar yang mengimbangi kecemasan akan kenaikan suku bunga yang akan mengurangi permintaan di tahun ini.
Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh kami melalui laman investing.com, baru-baru ini harga minyak mentah menandai pemulihan yang kuat dari kerugian sebelumnya. Laporan reuter menunjukkan bahwa Rusia berencana akan memangkas hingga 25% ekspor minyak dari pelabuhan wilayah baratnya di bulan Maret, sekitar lebih dari pemangkasan potongan 500.000 barel / hari sebelumnya.
Minyak berjangka Brent naik sebesar 0,3% menjadi $82,75 per barel, sementara itu crude oil berjangka WTI melesat naik 0,8% dan sekarang menjadi $75,97 per barelnya. Kedua kontrak diperdagangkan dan masing-masing turun dibawah 0,5% selama seminggu, setelah sebagian besar memotong kerugian awal mereka.
Prospek pengurangan pasokan minyak Rusia telah berkontribusi bagi pasar dalam melihat melampaui peningkatan yang lebih besar dibandingkan dengan perkiraan dalam persediaan minyak mentah AS yang mengalami pertumbuhan selama 9 minggu secara berturut-turut ditengah melambannya konsumsi di negara tersebut.
Kekhawatiran melambannya permintaan minyak lebih lanjut tentunya dapat membebani harga minyak di minggu ini, terlebih lagi ditengah banyaknya sinyal hawkish dan data ekonomi.
Tanda-tanda ketahanan di pasar pekerjaan AS, ditambah dengan pembacaan inflasi yang tinggu untuk bulan Januari dan kuartal keempat (Q4) mendukung sikap hawkish Fed. Dolar yang menguat juga membebani pasar crude oil atau minyak mentah, mengingat greenvack menguat yang membuat harga minyak lebih mahal bagi pembeli internasional.
Baca juga :
Harga Minyak Turun, Permintaan Terancam Inflasi: Apa yang Harus Diketahui? |
Yang menjadi fokus saat ini adalah membaca IHK pribadi, ukuran inflasi yang dipilih Fed, dan isyarat lebih lanjut mengenai kebijakan moneter. Diharapkan hasil pembacaan untuk menegaskan kembali bahwa inflasi masih tinggi sampai Januari.
Data PDB AS untuk Q4 telah direvisi pada hari Kamis dan hasilnya lebih rendah. Ini menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan memiliki dampak lebih mendalam dari yang diharapkan sebelumnya pada perekonomian AS sejauh ini.
Sementara itu, melambatnya pertumbuhan menjadi pertanda buruk bagi permintaan minyak mentah (crude oil), dan hal ini juga dapat mengurangi ruang kepala ekonomi yang harus dinaikkan oleh Fed.
Pembacaan inflasi yang tinggi dari wilayah Singapura, Euro dan Jepang di minggu-minggu ini juga menimbulkan kekhawatiran karena ketatnya kondisi moneter global saat ini. Harga minyak diperdagangkan lebih rendah untuk tahun ini ditengah kekhawatiran resesi global lebih lanjut.
Namun, harga minyak masih di posisi bullish dan bertahan untuk pemulihan permintaan pasokan dari China setelah importir minyak terbesar di dunia tersebut telah melonggarkan kembali sebagian besar tindakan anti Covid pada awal tahun ini.
Akan tetapi, indikator ekonomi awal dari negara tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar ekonomi masih berjuang setelah pandemi.
Peringatan!
Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.
Update berita forex lainnya melalui Jurnal GIC setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!