Harga minyak turun lebih dari $2 per barel pada hari Selasa, memperpanjang penurunan hari sebelumnya, karena jatuhnya Silicon Valley Bank mengguncang pasar ekuitas dan memicu kekhawatiran akan krisis keuangan baru.
Minyak mentah Brent berjangka turun $1,11 atau 1,3% menjadi $79,66 per barel pada hari Selasa, setelah sebelumnya menyentuh level terendah $78,76. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun $1,24 atau 1,6% menjadi $73,56 per barel, turun dari level terendah $72,69.
Penurunan harga minyak terjadi bersamaan dengan penurunan yang berkelanjutan di pasar ekuitas. Harga Brent dan WTI masing-masing turun ke level terendah sejak awal Januari dan Desember pada hari Senin.
Penutupan tiba-tiba Silicon Valley Bank memicu kekhawatiran tentang risiko bank lain akibat kenaikan tajam suku bunga Federal Reserve AS selama setahun terakhir. Pasar kini tidak lagi mengharapkan kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) minggu depan, melainkan hanya 25 bps.
Perkiraan kenaikan yang lebih rendah bisa berarti dolar melemah, yang pada gilirannya dapat menjadi sinyal bullish untuk harga minyak. Pertemuan dua hari Federal Reserve berikutnya dimulai Selasa depan.
Inflasi Konsumen AS dan China
Harga konsumen AS naik 0,4% pada bulan Februari, sesuai dengan perkiraan, yang akan menurunkan kenaikan indeks harga konsumen (IHK) tahun-ke-tahun menjadi 6,0% pada bulan Februari dan menandai kenaikan tahun-ke-tahun terkecil sejak September 2021.
Sementara itu, inflasi konsumen di China, importir minyak terbesar dunia, melambat ke tingkat terendah dalam setahun pada bulan Februari.
Perkiraan Pertumbuhan Permintaan Minyak China
Dalam laporan bulanan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak China pada 2023, meskipun total global tetap stabil.
Kesimpulan
Penurunan harga minyak terjadi bersamaan dengan penurunan di pasar ekuitas akibat penutupan Silicon Valley Bank yang tiba-tiba. Kenaikan suku bunga AS dapat memengaruhi pasar minyak dan mempengaruhi harga dolar. Sementara itu, inflasi konsumen AS dan China serta perkiraan pertumbuhan permintaan minyak China oleh OPEC dapat memengaruhi tren harga minyak di masa depan.
Peringatan!
Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.
Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!
Registrasi Disini Untuk Dapetin Profit Trading Secara Maksimal, Jadiin Peluang Cuan!