Index USD (DXY) menunjukkan sebagian kenaikannya baru-baru ini terhadap greenback versus sekumpulan pesain utamanya. DXY dikabarkan kembali ke pertengahan sekitar 104,00 sejak Kamis.
Index USD melihat data pertemuan ECB
Index diperjual belikan secara defensif dan turun di bawah 105,00 setelah dua kenaikan harian secara berturut-turut di tengah penghindaran risiko yang dikurangi dan pemulihan tipis dalam imbal hasil AS melintasi kurva.
Sementara itu, kekhawatiran investor seputar sistem perbankan terlihat mulai mereda setelah Credit Suisse mengumumkan akan meminjamkan dana sebesar CHF50 miliar dari SNB, meskipun sikap hati-hati masih berlaku menjelang keputusan kenaikan suku bunga utama oleh ECB nanti sore.
Di ruang data AS, klaim awal mingguan biasanya didukung oleh Indeks Manufaktur Philly Fed, Perumahan Baru, dan Izin Bangunan.
Index USD berada di bawah tekanan setelah sempat berada di puncak terbaru melewati 105,00 pada hari Rabu.
Penghindaran risiko yang bersumber dari kekhawatiran perbankan nampaknya sedikit mereda dan mendukung beberapa tekanan jual dalam dolar di tengah keyakinan yang lebih kuat bagi investor tentang naiknya suku bunga sebesar 25 bps oleh Fed pada pertemuan 22 Maret.
Sejauh ini, indeks berada di bawah tekanan dengan latar belakang taruhan yang dihidupkan kembali dari pusat Fed jangka pendek. Namun, data inflasi yang masih tinggi dan ketahanan perekonomian AS terus melawan pandangan ini.
Saat ini, index USD turun 0,24% di sekitar 104,48 dan terobosan 103,48 (terendah bulanan pada 13 Maret) akan membuka pintu untuk bergerak ke 102,58 (data terendah mingguan pada 14 februari) dan akhirnya ke 100,82 (terendah pada 2 Februari 2023).
Di sisi lain, yang menjadi rintangan berikutnya akan muncul di 105,88 (tertinggi pada 8 Maret 2023) diikuti oleh SMA 200 hari di 106,64, kemudian di 107,19 (tertinggi mingguan pada 30 November 2022).
baca juga :
Indeks Saham Dunia S&P 500, Nasdaq, Dow Bersaing Untuk Naik Level |
Registrasi Disini Untuk Dapetin Profit Trading Secara Maksimal, Jadiin Peluang Cuan!