Kurs Dollar ke Yen (USD/JPY) mengalami kesulitan untuk memanfaatkan kenaikan solid sebesar 140-145 pips pada hari sebelumnya dari level 147,15, yang merupakan level terendah sejak 14 September, dan malah bergerak turun selama sesi Asia pada hari Rabu. Meskipun demikian, harga spot berhasil bertahan di atas level psikologis 148,00 dan masih sangat dipengaruhi oleh dinamika harga Dolar AS (USD).
Pada hari Selasa, USD mengalami sedikit dorongan dan memantul dari level terendahnya dalam hampir tiga bulan sebagai respons terhadap risalah FOMC yang bersifat hawkish. Risalah tersebut menunjukkan bahwa para pengambil kebijakan mendukung upaya untuk menjaga suku bunga tetap tinggi lebih lama guna mengendalikan inflasi.
Namun, investor nampaknya yakin bahwa bank sentral AS akan lebih memilih untuk menjaga suku bunga stabil daripada menaikkan suku bunga. Selain itu, perkiraan pasar saat ini mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga pertama pada pertemuan kebijakan FOMC tanggal 30 April-1 Mei. Hal ini diperkuat oleh fakta bahwa imbal hasil obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun masih tertekan mendekati titik terendah dalam dua bulan, menjadi hambatan bagi penguatan Dolar AS.
Di sisi lain, Yen Jepang (JPY) mendapatkan dukungan dari menyempitnya perbedaan suku bunga antara AS dan Jepang, serta spekulasi bahwa Bank of Japan (BoJ) hampir pasti akan menghentikan kebijakan suku bunga negatifnya dalam beberapa bulan pertama tahun 2024.
Kecenderungan hawkish ini mengikuti keputusan BoJ bulan lalu untuk mengubah kebijakan Kontrol Kurva Hasil (YCC) dengan melonggarkan batasan suku bunga jangka panjang. Gubernur BoJ, Kazuo Ueda, juga menyatakan pekan lalu bahwa Jepang telah membuat kemajuan dalam mencapai target inflasi 2% secara berkelanjutan, dan bahwa bank sentral tidak akan menunggu sampai upah riil menjadi positif sebelum keluar dari kebijakan akomodatif yang telah berlangsung selama satu dekade.
Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa kenaikan harga semalam kemungkinan masih bersifat short-covering, terutama setelah terjadi penurunan hampir 500 pips baru-baru ini dari level 152,00, yang merupakan puncak tertinggi tahun ini yang diuji ulang awal bulan ini.
Selain itu, latar belakang fundamental yang telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa jalur dengan resistensi paling kecil untuk pasangan USD/JPY masih cenderung ke sisi negatif. Pelaku pasar saat ini menantikan kalender ekonomi AS, yang mencakup data Klaim Pengangguran Awal Mingguan, Pesanan Barang Tahan Lama, dan Indeks Sentimen Konsumen Michigan yang direvisi, untuk mencari dorongan tambahan selama awal sesi Amerika Utara.
Baca Juga:
Saatnya Invest! Harga USDJPY Melejit di 150,50 Untuk Sesi Asia |
Analisa Harian USDJPY: 18 Agustus 2021-Yen Mempertahankan Kendali |
Peringatan!
Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.
Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!