Mata uang Poundsterling (GBP/USD) hari ini melakukan refresh tertinggi harian dekat 1,2310 karena naik menuju level tertinggi tujuh minggu yang ditandai di hari sebelumnya, sementara itu bulls bertahan atas kendali menjelang dirilisnya kebijakan moneter oleh BoE.
Menambah kekuatan pada kenaikan pasangan Cable menuju garis resistance 10 bulan dekat 1,2350 merupakan optimis dari Brexit dan dovish dari Fed, serta imbal hasil Treasury yang kelam.
Menangnya PM Inggris, Rishi Sunak dalam meloloskan RUU Brexit melalui House of Commons, walaupun komentar besar dari pemberontak Tory nampaknya mendukung mata uang Poundsterling untuk naik.
The Guardian melaporkan bahwa PM Inggris, Rishu Sunak lolos dari pemberontakan Commons yang telah merusak rencananya yang direvisi untuk perdagangan di kawasan Irlandia Utara pasca Brexit, menang dengan hasil pemungutan suara dengan 22 anggota parlemennya sendiri yang memberikan suara menentang kesepakatan itu.
Ini membuat pembeli pasangan Cable berharap bisa menjadi harapan hawkish dari BoE, terutama menjelang data inflasi di Inggris yang sebelumnya menguat. Berdasarkan laporan dari fxstreet.com, Inflasi utama Inggris, yaitu CPI dikabarkan naik 10,4% tahun-ke-tahun pada bulan Februari, angka tersebut naik dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya 9,8% dan 10,1%. Sementara itu CPI inti naik 6,2% dibandingkan dengan perkiraan pasar sebelumnya, yaitu 5,8%.
Di sisi lain, Fed AS telah merilis data ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga sebesar 0,25% namun gagal meyakinkan pembuat kebijakan yang membuat kondisi dolar AS terpuruk. Alasannya tentu saja dapat dikaitkan dengan pernyataan yang mengatakan “beberapa pengetatan kebijakan tambahan mungkin akan tepat”, dibandingkan dengan pernyataan sebelumnya yang mengatakan bahwa “peningkatan lebih lanjut dalam kisaran target akan sesuai”.
Penting untuk dicatat bahwa komentar Jerome Powell dan Menkeu AS, Janet Yellen menjadi pemicu sikap pesimis yang terjadi di pasar karena Powell mengatakan bahwa pejabat tidak melihat adanya penurunan suku bunga tahun ini, yang pada gilirannya memberikan greenback ruang untuk bernapas namun tidak dapat bertahan lama.
Selanjutnya, Menkeu AS, Janet Yellen mengesampingkan pertimbangan “asuransi selimut” untuk deposit bank. Bloomberg baru-baru ini juga melaporkan berita yang menyatakan bahwa FDIC menunda-nunda batas waktu penawaran untuk Silicon Valley Bank (SVB).
Terhadap latar belakang di atas, saham S&P 500 tercatat naik ringan harian sebesar 0,25% di sekitar poin 3.980 setelah mengalami penurunan harian terbesar dalam dua minggu. Sementara itu, imbal hasil Treasury AS 10-tahun dan 2-tahun masih tertekan sekitar 3,47% dan data terbaru 3,96%.
Selanjutnya, trader mata uang Poundsterling mungkin akan mengawasi kekacauan politik di House of Commons Inggris dan data tingkat dua AS untuk arahan tambahan sambil fokus terhadap pengumuman BoE.
BoE diperkirakan akan menaikkan suku bunga mereka sebesar 0,25% dan kemungkinan hal ini tidak banyak menghibur trader pasangan Cable.
Nikmati Kemudahan Trading & Take Profit Hanya Dalam Satu Aplikasi, Download Sekarang!
Analisis Teknikal
Dilaporkan, garis tren dua minggu naik di sekitar 1,2440 saat berita ini dimuat. Hal ini mengarahkan pembeli (buyer) pasangan GBP/USD menuju garis resistance utama dari bulan Mei 2022, paling lambat di dekat 1,2350. Berdasarkan rekap data dari situs exchangerates.org.uk, hari sebelumnya pada Rabu, 22 Maret 2023, mata uang poundsterling terhadap dolar AS berada di 1.2279.
baca juga :
Peringatan!
Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.