Poin Berita Pasar Saham - Minyak Mentah Dunia:
- Ekuitas China melonjak karena ekonomi mulai fokus pada pelonggaran pembatasan Covid-19.
- Proyeksi puncak suku bunga yang lebih tinggi oleh Evans Fed telah mendukung imbal hasil Treasury AS.
- Harga minyak kehilangan kekuatan karena OPEC tidak memperpanjang pengurangan produksi.
Ikuti Cara Ini Jika Ingin Dapat Profit Ratusan Juta Dalam 1 Bulan!
Berita Minyak Mentah Dunia
Pasar Saham - Presiden Fed, Chicago Charles Evans pada hari Jumat mengatakan bahwa kemungkinan puncak suku bunga Fed sedikit lebih tinggi pada saat mereka memperlambat laju kenaikan suku bunga. Akibat dari hal tersebut, menghasilkan pemulihan yang signifikan pada imbal hasil Treasury AS 10 tahun naik diatas 3,54%. [caption id="attachment_22080" align="aligncenter" width="1024"]Pasar saham[/caption] Tercatat, Nikkei225 Jepang mengalami sedikit penurunan, ChinaA50 naik melonjak di 1,70%, Hang Seng juga mengalami kenaikan sebesar 3,34% dan Nifty50 turun 0,46%.
Nikkei225 mengikuti jejak S&P500 futures, menampilkan kinerja yang lemah pada hari Senin. Selanjutnya, Investor saat ini sedang menunggu pengeluaran Rumah Tangga Keseluruhan untuk panduan lebih lanjut. Dalam data ekonomi terlihat memiliki kenaikan sekitar 3,4% dari data sebelumnya yang hanya 2,3%. Jika pengeluaran rumah tangga lebih baik, maka hal tersebut akan menunjukkan ekspektasi terhadap inflansi jangka pendek.Harga Crude Oil Sentuh Nilai Tertinggi Hari Ini, Dolar AS Melemah!
Sementara itu, terkait pasar saham Asia dan minyak mentah, ekuitas negara China memiliki peluang kinerja yang lebih kuat karena dampak dari perekonomian yang sudah dibuka kembali setelah pandemi Covid-19. Administrasi telah memutuskan untuk melakukan pembatasan terhadap lockdown Covid-19 setelah protes keras yang dilakukan masyarakat umum karena membatasi aktivitas manusia, material hingga mesin yang tidak menyisakan dana yang cukup untuk mengimbangi pembayaran terhadap barang yang rusak. Hal ini juga memiliki dampak terhadap pulihnya perekonomian ke depannya.
Di sisi lain mengenai minyak dunia, harga minyak telah disarankan sebagian besar pihak untuk naik sejak Senin pagi dan turun mendekati angka $80,60 setelah pemulihan yang lebih kuat dari yang sebelumnya $79,66. Akibat dari tidak adanya pemangkasan produksi oleh OPEC+ yang berlangsung pada 4 Desember kemarin menyebabkan sentimen kenaikan harga minyak mentah dunia hari ini. Kartel minyak akan bertahan pada pemangkasan dua juta barel untuk per hari nya hingga November 2023 untuk saat ini. Selain itu, pelonggaran pembatasan Covod di China dan juga NFP AS optimis mendukung pemulihan harga minyak kembali.
Itulah informasi yang kami bagikan mengenai perkembangan pasar saham Asia. Update terus informasi terkait investasi dan trading forex lainnya melalui jurnal GIC setiap harinya. Anda juga tentunya dapat melakukan trading melalui aplikasi GICtrade dengan fitur baru akun ECN, nikmati trading anda dengan harga spread terendah dimulai dari 0 Rupiah! Anda juga berkesempatan mendapatkan peluang hadiah miliaran Rupiah tanpa diundi melalui GIC Gebyar Hadiah.Saham Asia Terhenti Dikarenakan Harga Dolar Melonjak untuk Pound dan Yen