Rate Yen hari ini - Anggota dewan Bank of Japan, Hajime Takata, menyatakan perlunya pertimbangan untuk mengubah kebijakan moneternya yang sangat longgar, termasuk opsi keluar dari suku bunga negatif dan pengendalian imbal hasil obligasi. Dalam pidatonya, Takata menekankan pentingnya respons yang gesit dan fleksibel, termasuk keluar dari kendali kurva imbal hasil serta menyesuaikan komitmen BOJ terhadap perluasan basis moneternya hingga inflasi stabil di atas 2%. Meskipun ada ketidakpastian ekonomi, Takata optimistis melihat prospek mencapai target inflasi 2%, mengacu pada perubahan dalam praktik perusahaan terkait upah dan harga.
Dolar mengalami penurunan sebesar 0,33%, mencapai 150,21 yen, sementara obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun naik 1,5 basis poin menjadi 0,710%. Pernyataan tersebut dianggap oleh pelaku pasar sebagai indikasi kemungkinan pelonggaran kebijakan ultra-longgar.
Dalam kerangka stimulus besar-besaran, Bank of Japan (BOJ) saat ini menetapkan suku bunga jangka pendek sebesar minus 0,1%, membatasi imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun sekitar 0%, dan terus melakukan pembelian aset seperti obligasi pemerintah.
Komentar Hajime Takata, anggota dewan BOJ, secara khusus menyentuh tentang keluarnya Yield Curve Control (YCC) dan kebijakan suku bunga negatif, yang mempengaruhi pergerakan pasar. Ini menjadi tanda bahwa normalisasi kebijakan mendekat, meskipun tidak dijelaskan secara rinci strategi keluar BOJ.
Deputi Gubernur Shinichi Uchida sebelumnya menyatakan BOJ akan meninjau komponen lain dari kerangka stimulus setelah menghentikan suku bunga negatif.
Meskipun ekonomi Jepang mengalami resesi, BOJ dianggap akan mengakhiri suku bunga negatif dalam beberapa bulan mendatang. Jajak pendapat menunjukkan lebih dari 80% ekonom memprediksi BOJ akan menarik suku bunga jangka pendek keluar dari wilayah negatif pada April, bahkan ada yang berspekulasi pada pertemuan Maret.
Meskipun banyak analis mengantisipasi akhir dari kebijakan suku bunga negatif, BOJ menjamin bahwa kenaikan suku bunga berikutnya akan berskala kecil, mendorong nilai yen turun hingga sekitar 150 terhadap dolar. Hal ini meningkatkan kemungkinan intervensi pemerintah Jepang untuk membeli yen.
Diplomat mata uang Jepang, Masato Kanda, memperingatkan terhadap pelemahan yen yang berlebihan, menyatakan kesiapan Tokyo untuk mengambil tindakan yang "tepat" jika pergerakan mata uang dianggap terlalu fluktuatif, seperti yang diungkapkannya di sela-sela pertemuan G20 di Sao Paulo.
Baca Juga:
Peringatan!
Itulah berita forex hari ini mengenai “Rate Yen Hari Ini Melesat! Tembus 150 Setelah BoJ Memainkan Kartu Asnya” ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.
Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!