Presiden Donald Trump memutuskan untuk mengakhiri negosiasi stimulus COVID-19 dan memundurkan hingga pilpres selesai digelar. Ia menuduh partai Demokrat tidak memiliki itikad baik untuk bernegosiasi. Keputusan kontroversial Trump ini mengejutkan investor sehingga memicu aksi risk-off dan menekan mata uang komoditas seperti Dolar Australia.
Banyak pengamat dan ekonom menilai langkah Trump ini bersifat tidak logis, terutama karena pemilihan presiden akan berlangsung beberapa minggu lagi. Seorang bankir senior Wall Street menyebut keputusan presiden berusia 74 tahun itu seperti merugikan diri sendiri dan sebagai tanda menyerah. Ia berkata,
"Mengapa Anda (Trump) melakukan ini dan kalah? Ini tidak seperti Donald Trump yang peduli terhadap defisit dan pantang menyerah dalam memperjuangkan keinginannya." Keputusan Trump untuk mengakhiri negosiasi stimulus Corona juga mendapat kecaman dari kubu partai Republik sendiri.
Senator Susan Collin mengutarakan bahwa mengulur negosiasi sampai setelah pilpres merupakan kesalahan besar. Collin mengakui bahwa dirinya telah menghubungi Menteri Keuangan dan pihak terkait setelah mengetahui keputusan Trump yang dinilai akan sangat merugikan elektabilitas Partai Republik. Tidak ketinggalan, sang rival Trump di pilpres, Joe Biden menuduh Trump telah berpaling dari rakyat AS karena stimulus sangat dibutuhkan saat ini untuk menghidupkan kembali perekonomian yang hancur akibat pandemi.
Data ekonomi yang akan dirilis hari ini antara lain:
- Harga emas berpotensi bergerak turun dalam jangka pendek di tengah outlook penguatan dolar AS setelah Presiden Trump meminta kepada tim negosiatornya untuk menunda pembahasan paket stimulus sampai pemilihan Presiden AS di bulan November. Fokus pasar hari ini akan tertuju ke perilisan notula rapat pertemuan FOMC yang dirilis pukul 1:00 WIB/Kamis.
- Harga minyak berpotensi bergerak turun dalam jangka pendek di tengah sentimen ketidakpastian stimulus AS dan naiknya cadangan minyak mentah yang sebesar 0.9 juta barel dalam laporan American Petroleum Instiute semalam. Namun, penurunan berpeluang terbatas jika pasar mempertimbangkan ancaman badai di Teluk Meksiko dan aksi mogok para pekerja minyak di Norwegia. Fokus hari ini tertuju ke data cadangan minyak mentah AS dari Energy Information Administration pukul 21:30 WIB.
- EURUSD berpotensi dalam tekanan turun dalam jangka pendek karena sentimen menguatnya dolar AS serta jika Presiden ECB Christine Lagarde kembali berikan pandangan yang pesimis terkait ekonomi Eropa pada hari ini. Fokus hari ini akan tertuju ke data produksi industri Jerman pukul 13:00 WIB dan pidato Presiden ECB Christine Lagarde pukul 19:10 WIB.
- GBPUSD juga berpotensi dalam tekanan turun dalam jangka pendek dibalik outlook menguatnya dolar AS, kekhawatiran outlook no-deal Brexit pasca Uni Eropa tolak berikan konsensi ke Inggris serta melonjaknya kasus Covid-19 di Inggris. Fokus hari ini akan tertuju ke data indeks harga rumah yang dirilis Inggris oleh Halifax Bank of Scotland pukul 14:30 WIB dan pemerintah Inggris pukul 15:30 WIB.
Daily Pick
Prediksi hari ini ada di pair GOLD (XUL.s), di perkirakan masih akan melanjutkan penurunan nya, dan OP yg disarankan adalah SELL di level 1870 dengan target profit 5-10 point dan stop loss di 3-5 point.
- SELL di Level 1870
- TP 1 = 1865
- TP 2 = 1860
- SL 1 = 1873
- SL 2 = 1875
Tetap utamakan Money Management dan Risk Management.
Kunjungi GIC Indonesia untuk mendapatkan informasi seputar dunia trading. Anda juga bisa bergabung bersama kami di dalam Telegram Community GIC Trade dan Telegram Channel GIC Trade. Jangan lupa check akun Youtube GIC Indonesia yang penuh dengan banyak informasi, serta follow akun Instagram Kami untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai webinar menarik yang bisa Anda ikuti.