USD JPY hari ini turun sekitar 135,80 karena membalikkan rebound dari rendah harian di tengah awal yang lamban untuk minggu pertama. Suasana hati-hati trader pasangan Yen menjelang pertemuan kebijakan moneter dari BoJ dan kesaksian tahunan ketua Fed nampaknya menjadi filter utama untuk pasangan Yen kali ini.
Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari fxstreet.com, yang dapat menantang pergerakan kuotasi adalah melambatnya pergerakan terbaru dari imbal hasil Treasury AS dan sinyal yang beragam dari China.
Imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik ke level tertinggi mereka sejak November 2022 pada minggu lalu sebelum turun menjadi 3,95% pada akhir Jumat, membuat putaran ke level yang sama paling lambat.
Yang menjadi penting adalah imbal hasil 2-tahun AS melonjak ke level tertinggi yang terlihat pada tahun 2008 sebelum turun sekitar 4,45% saat berita ini ditulis.
Perlu anda catat bahwa turunnya optimisme mengenai langkah hawkish Fed, data AS yang beragam dan kegagalan pembuat kebijakan Fed untuk mengesankan bulls USD/JPY nampaknya membebani imbal hasil akhir-akhir ini.
Selain itu, ekspektasi pertumbuhan moderat China untuk tahun 2023 dan ketegangan China-Amerika adalah filter tambahan bagi para trader.
Dengan ini, Presiden Fed Bank of Atlanta, Raphael Bostic memperbarui keresahan tentang poros kebijakan Fed karena pembuat keputusan mengatakan bahwa bank sentral berada di posisi untuk menghentikan siklus pengetatan saat ini pada pertengahan hingga akhir musim panas.
Namun, Presiden dari Fed San Fransisco, Mary Daly mengatakan bahwa selama akhir pekan jika data inflasi dan pasar ketenagakerjaan terus memanas dari yang diharapkan, maka suku bunga harus lebih tinggi, dan bertahan lebih lama daripada yang diproyeksikan oleh pembuat kebijakan pada bulan Desember.
Dari baris yang sama, Federal Reserve Amerika menerbitkan laporan kebijakan moneter untuk setengah tahunan pada hari Jumat : “peningkatan lebih lanjut dalam target suku bunga dana Fed sangat dibutuhkan”. Laporan ini juga menyatakan bahwa Fed berkomitmen untuk melakukan penurunan terhadap inflasi hingga 2%.
Perlu anda catat bahwa pejabat BoJ dan anggota dewan lainnya yang masuk baru-baru ini membela kebijakan moneter ultra longgar bank sentral Jepang yang menempatkan harga terendah di bawah harga USD/JPY.
Selanjutnya, ekspektasi bahwa Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda memainkan bola terakhirnya dengan sekuat tenaga juga membuat buyer dari pasangan Yen masih berharap meskipun ada pelemahan terbaru dalam kuotasi.
Di sisi lain, Ketua Fed, Jerome Powell mungkin akan kesulitan untuk meyakinkan pasar di tengah pembicaraan pivot dan data yang bervariasi. Bahkan jika dia melakukannya, NFP AS akan dipantau dengan ketat untuk bisa ke arah yang jelas.
Tarik Keuntungan Trading Forex Secara Maksimal, Download Aplikasinya Sekarang!
baca juga :
Peringatan!
Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.
Registrasi Disini Untuk Dapetin Profit Trading Secara Maksimal, Jadiin Peluang Cuan!