USDJPY News - Pasangan mata uang USD/JPY melemah selama dua hari berturut-turut pada hari Jumat, diperdagangkan sekitar 150,60 selama sesi Asia. Turun kurang dari 0,10% untuk hari ini, pasangan ini berada di atas level terendah sebelumnya.
Dolar AS (USD) masih kesulitan untuk pulih, mendekati level terendah sejak 1 September yang dicapai pada hari Selasa. Ini disebabkan oleh harapan yang dovish dari Federal Reserve (Fed). Pelaku pasar yakin bahwa Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi dan memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga pada Mei 2024. Keyakinan ini didukung oleh angka inflasi konsumen AS yang lemah dan data Klaim Pengangguran Awal yang menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja.
Penurunan harga Minyak Mentah juga diantisipasi akan menyebabkan efek disinflasi, mendekatkan Fed pada target 2%, dan melemahkan dolar. Keadaan risiko yang lebih lemah memberi keuntungan pada yen Jepang (JPY) sebagai safe-haven, memberikan tekanan pada pasangan USD/JPY. Namun, dampak negatifnya terbatas karena Bank of Japan (BoJ) tetap dovish.
Gubernur BoJ Kazuo Ueda menegaskan kebijakan moneter ultra-longgar BoJ, menyatakan bahwa bank sentral akan tetap sabar karena belum ada keyakinan bahwa target inflasi 2% akan tercapai secara stabil.
Ueda mengindikasikan bahwa tekanan inflasi yang disebabkan oleh faktor-faktor biaya kemungkinan akan hilang, dan tren inflasi di Jepang kemungkinan akan meningkat secara bertahap menuju 2% pada tahun fiskal 2025. Ini akan membatasi kenaikan JPY, menahan pedagang untuk berspekulasi bearish agresif pada pasangan USD/JPY.
Selanjutnya, para pedagang menantikan data pasar perumahan AS – Izin Mendirikan Bangunan dan Perumahan Baru – selama awal sesi Amerika Utara. Pidato Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee dan imbal hasil obligasi AS juga akan mempengaruhi harga USD.
Bersamaan dengan sentimen risiko global, ini akan memengaruhi peluang jangka pendek pada akhir pekan ini. Meskipun demikian, pasangan USD/JPY tetap menuju penurunan mingguan, membalikkan sebagian besar kenaikan dari pekan sebelumnya, mendekati level tertinggi pada Oktober 2022.
Baca Juga:
Rally USDJPY hari ini: Peluang Bagi Trader untuk Raih Keuntungan? |
Peringatan!
Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.
Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!