Apa Itu Bullish?
Untuk menjadikan tren yang kuat ataupun naik dengan membeli adalah tindakan bullish yang harus diambil oleh seorang pedagang. Secara sederhananya, kalian harus mengambil sikap bullish dengan yakin bahwa trading yang kalian lakukan merupakan suatu aset yang akan naik nilainya. Dengan berasalnya dari kata bull atau banteng ini, menjadikannya sebagai simbol untuk mewakili opini maupun tindakan. Seseorang yang memasang mindset akan bullish maka mereka bisa membeli aset yang mereka gunakan untuk terjadinya bullish itu sendiri. Sebagai alternatif, mereka yang berpendapat bahwa harga akan naik, mereka akan memutuskan untuk tidak melakukan perdagangan apapun berdasarkan pendapat tersebut. Sikap bullish ini bisa berupa opini yang sangat spesifik tentang suatu saham, maupun opini luas tentang pasar secara keseluruhan. Dikarenakan berasal dari kata bull tersebut, dapat diartikan sebagai banteng yang menyerang sehingga mendorong harga agar bisa lebih tinggi lagi. Pasar bullish adalah keadaan dimana harga investasi sedang naik yang biasa disebut sebagai tren naik. Biasanya akan terjadi selama periode yang berkelanjutan seperti bulan maupun tahun. Sedangkan untuk bearish merupakan keadaan sebaliknya.Karakteristik Pasar Bullish
Meskipun kondisi bullish ini akan ditandai dengan harga instrumen keuangan, namun masih terdapat beberapa karakteristik yang harus kalian waspadai sebagai investor. Karakteristik tersebut adalah:- Karakteristik bullish yang pertama adalah, penawaran dan permintaan surat berharga. Di pasar bullish, terdapat permintaan yang kuat dan penawaran yang lemah untuk sekuritas. Dengan kata lain, banyak investor yang ingin membeli sebuah sekuritas namun hanya sedikit yang ingin menjualnya. Akibatnya, harga saham akan naik karena para investor yang bersaing untuk mendapatkan ekuitas yang tersedia.
- Karakteristik bullish yang kedua adalah, psikologi dari investor itu sendiri. Karena pelaku pasar dipengaruhi dan ditentukan oleh bagaimana individu memandang dan bereaksi terhadap perilakunya, psikologi dan sentimen investor juga mempengaruhi apakah pasar saham akan naik ataupun turun. Kinerja pasar saham dan psikologi investor akan saling bergantung. Di pasar bullish, investor rela berpartisipasi dengan harapan memperoleh keuntungan.
- Karakteristik bullish yang ketiga adalah, perubahan dari kegiatan ekonomi. Karena bisnis yang sahamnya diperdagangkan di bursa terdiri dari beberapa pelaku ekonomi yang lebih besar, maka pasar saham dan ekonomi akan sangat terkait. Di pasar bull, orang memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan dan bersedia membelanjakannya. Hal ini yang menjadikan perubahan kegiatan ekonomi yang didorong menjadi semakin kuat.
Yang Harus Dilakukan di Pasar Bullish
Beberapa hal yang diduga sebagai pemicu dari terjadinya kondisi bull ini adalah keadaan inflasi yang rendah, suku bunga yang stabil, valuasi perusahaan yang rendah. dan juga pertumbuhan ekonomi negara yang semakin baik. Pastinya, terdapat beberapa strategi yang bisa dilakukan ketika terjadinya pasar bullish. Kondisi bullish merupakan kondisi terbaik untuk para investor menjual saham mereka. Kalian pun akan mendapat keuntungan dari capital gain. Pastikan juga kalian mempunyai target price yang telah ditetapkan di awal untuk merealisasikan keuntungan. Pada pasar bull, hal ideal yang harus para investor lakukan adalah memanfaatkan kenaikan harga dengan membeli saham di awal tren (jika memungkinkan) yang kemudian menjualnya saat mencapai puncaknya. Selama pasar bullish, kerugian apapun harus kecil dan bersifat sementara. Seorang investor biasanya dapat secara aktif dan percaya diri berinvestasi di lebih banyak ekuitas dengan probabilitas yang lebih tinggi untuk menghasilkan pengambilan.Cara Menentukan Bullish dan Bearish
Setelah memahami bagaimana bullish itu sendiri, dan bagaimana strategi yang harus dilakukan, kali ini kita akan memahami tentang sebuah saham atau pair dengan mata uang tersebut merupakan keadaan bullish maupun bearish. Hal ini bisa diketahui dengan melakukan analisis pada pasar, baik secara teknikal maupun fundamental.- Melalui analisis fundamental. Analisis seperti ini akan membantu investor maupun trader dalam mengevaluasi proyeksi nilai aset di masa mendatang. Sebagai contoh dari analisis fundamental adalah ketika perekonomian di Amerika Serikat dalam keadaan baik, maka nilai tukar USD diprediksi akan mengalami bullish. Begitu juga sebaliknya, ketika sebuah perusahaan publik tersebut memiliki utang yang besar dan merugi, maka harga saham tersebut akan mengalami bearish.
- Melalui analisis teknikal. Untuk analisis teknikal bisa dilakukan dengan memantau grafik harga dengan memperhatikan indikator tertentu. Sebagai contoh, ketika seorang trader menganalisis secara teknikal mata uang AUD/USD, biasanya mereka akan menggunakan indikator Moving Average. Investor juga bisa memantau grafik bertipe candlestick misalnya pada IHSG pada garis waktu bulanan.