Apa Artinya Bullish Divergence?
Bullish divergence, yang biasa juga disebut dengan convergence ini, merupakan situasi pada pasar di mana harga sedang membentuk titik pada lower low. Dan pada saat yang sama juga, indikator yang telah dipilih akan memiliki posisi higher low. Kondisi tersebut bisa dibilang merupakan sinyal pertama bahwa trader tersebut harus bertaruh pada reli upward yang sedang terjadi. Perlu kalian ketahui juga bahwa indikator-indikator tersebut digunakan untuk bisa memprediksi suatu arah harga. Dengan begitu, jika terdapat indikator yang akan bergerak ke atas, maka hal itu berarti harga juga harus naik. Divergensi bullish, pada dasarnya, merupakan kebalikan dari sinyal bearish itu sendiri. Terlepas dari kemudahan pada penggunaan dan juga kekuatannya pada informasi umum, indikator osilator perdagangan cenderung agak disalahpahami dalam industri perdagangan, bahkan mempertimbangkan hubungan dekat mereka dengan momentum. Pada tingkat yang paling mendasar, momentum sebenarnya adalah sarana untuk menilai tingkat keserakahan atau ketakutan relatif di pasar pada titik waktu tertentu. Sebelum melanjutkan ke pembahasan mengenai indikator apa saja yang bisa digunakan dalam kondisi divergence ini, kalian bisa bergabung bersama dengan GIC Affiliate untuk menjadi IB dan dapatkan berbagai macam bonus hingga pendapatan tambahan beserta keuntungan lainnya ketika melakukan trading pada GIC.Indikator Divergence
Setelah mengetahui apa itu bullish divergence tersebut, kali ini kita akan mempelajari mengenai indikator apa saja yang bisa digunakan ketika dalam keadaan divergence ini. Indikator tersebut adalah:Relative Strength Index (RSI)
Relative Strength Index atau yang biasa disingkat menjadi RSI ini adalah salah satu indikator dalam analisis teknikal yang biasanya telah digunakan para trader dalam melakukan pengukuran besarnya volatilitas harga pada sebuah aset yang sedang di tradingkan. Indikator ini juga bisa dilakukan untuk melakukan evaluasi mengenai apakah aset tersebut bisa terbilang dalam posisi yang jenuh beli (overbought) ataupun dalam posisi jenuh jual (oversold). RSI ini akan ditampilkan sebagai osilator, yaitu grafik yang bergerak di antara kedua titik ekstrem yang mana dengan nilai yang berada di antara 0 sampai 100. Indikator ini pada awalnya telah dikembangkan oleh J. Welles Wilder Jr. Lalu diperkenalkan pada bukunya di tahun 1978, dengan judul New Concepts in Technical Trading Systems. Indikator ini telah banyak digunakan oleh para trader dan juga ahli analisis teknikal, dikarenakan RSI digunakan untuk mengukur perubahan pada harga aset dengan periode 14 yaitu, 14 hari untuk grafik harian, 14 jam untuk grafik per jam, dst.Moving Average Convergence Divergence (MACD)
Tahun 1970-an, Prof. Gerald Appel ini mengembangkan sebuah indikator teknikal dalam trading yang bernama Moving Average Convergence Divergence atau disingkat menjadi MACD, yang mana indikator tersebut telah menjadi senjata paling ampuh untuk para trader. Indikator tersebut bisa digunakan untuk melakukan konfirmasi mengenai kekuatan dan juga arah sebuah trend, serta bisa juga digunakan untuk menentukan suatu titik pembalikan (reversal). Selain itu, indikator MACD ini juga bisa memberikan informasi kepada para trader mengenai apakah tren yang berlangsung tersebut cukup kuat ataupun tidak. Dikarenakan indikator MACD ini sangat cukup mudah untuk diinterpretasikan maupun dikonfirmasi, sehingga indikator ini akan sangat cocok jika digunakan oleh siapapun, baik itu untuk para pemula maupun yang telah berpengalaman. Oleh karena itu, banyak sekali para trader yang menganggap indikator MACD ini sebagai suatu indikator teknis yang paling efisien dan juga dapat diandalkan oleh siapa saja. Secara umum, indikator Moving Average Convergence Divergence Divergence (MACD) tersebut bisa digunakan untuk:- Mengukur suatu momentum pada pasar, apakah kondisinya telah mengalami overbought ataupun oversold.
- Bisa melihat apakah keadaan pasar saat ini sedang terjadi divergensi bullish ataupun bearish.
Stochastic Oscillator
Stochastic Oscillator merupakan suatu indikator momentum yang bisa digunakan untuk membandingkan mengenai closing price pada sebuah investasi, baik itu saham maupun aset kripto, dengan kisaran harganya pada periode waktu yang telah ditentukan. Tingkat sensitivitas dari indikator ini terhadap suatu pergerakan pasar bisa dikurangi dengan cara menyesuaikannya dengan periode waktu yang telah ditentukan ataupun dengan cara mengambil moving average dari hasil tersebut. Indikator Stochastic Oscillator ini biasanya digunakan untuk bisa mengetahui mengenai sinyal perdagangan yang overbought ataupun oversold dengan cara memanfaatkan rentang nilainya yang dibatasi dari nilai 0-100. Ditemukan oleh George C. Lane pada tahun 1950-an, Stochastic Oscillator merupakan salah satu dari segelintir indikator maupun metrik yang ada yang telah digunakan oleh para analis dan juga para trader dalam memprediksi suatu potensi pembalikan.Alih-alih digunakan untuk mengukur suatu harga maupun volume, indikator ini justru bisa digunakan untuk membandingkan harga pada penutupan terbaru dengan kisaran pada periode yang telah ditentukan. Periode yang umum dan biasa digunakan pada indikator ini yaitu 14 hari. Meskipun begitu, pengguna bisa menyesuaikan rentang waktu tersebut untuk bisa memenuhi kebutuhan analitis yang diinginkan. Cara untuk menggunakan Stochastic Oscillator ini adalah dengan cara mengurangi harga terendah pada periode yang telah ditentukan dari harga penutupan pada saat ini yang sedang terjadi. Kemudian kalian bisa membaginya dengan total range yang ada untuk periode tersebut, yang kemudian kalian kalikan dengan 100. Dan membandingkan harga tersebut yang ada pada saat ini dengan kisaran yang terjadi dari waktu ke waktu. Sehingga indikator ini bisa berfungsi untuk menampilkan konsistensi dari sebuah aset tersbebut dengan cara mengetahui harga yang telah ditutup yaitu, di dekat harga tertinggi maupun harga terendah pada baru-baru ini. Setelah mempelajari mengenai apa saja indikator yang bisa dipakai ketika kondisi divergence itu sendiri, kalian bisa menerapkannya pada trading kalian. Namun sebelum itu, pastikan juga kalian melakukan trading pada GICTrade dengan mengunduh aplikasinya pada Play Store maupun App Store pada Smartphone kalian.
Pattern & Contoh Chart Divergence
Terdapat pattern dari pola divergence itu sendiri. Kali ini kita akan mempelajari pattern tersebut beserta dengan contoh kasus yang bisa kalian pahami di bawah ini. Jenis pattern tersebut adalah:Hidden Divergence
Hidden Divergence merupakan pattern pendamping sempurna yang digunakan untuk Regular Divergence dikarenakan dapat mengidentifikasi gerakan secara Continuation pada tren saat ini. Divergensi ini tersembunyi ketika terjadi osilator yang membuat harga tinggi ataupun rendah sementara untuk aksi harga tidak. Hal ini sangat sering terjadi dalam sebuah tren yang ada dan biasanya akan menunjukkan bahwa masih terdapat kekuatan dalam tren yang ada tersebut dan tren akan tetap berlanjut. Hidden divergence ini mirip dengan pola kelanjutan. Seperti divergensi biasa, hidden devergence ini bisa bullish atau bearish. Berikut untuk contoh dari kasus hidden divergence itu sendiri.Gambar NVIDIA di atas merupakan contoh dari bullish hidden divergence. Jika sedang membuat harga rendah ke yang lebih tinggi, maka tren tersebut sedang tren ke atas. Tetapi jika indikator yang dianalisis keamanannya membuat lower low, maka nantinya akan memiliki divergensi "tersembunyi (hidden)". Jadi hal ini bisa memberitahu kalian bahwa harga sedang tren ke atas dengan poros rendah yang lebih tinggi, tetapi telah kehilangan momentum untuk sementara atau oversold di pasar baru-baru ini. Ini bisa memberi kalian peluang untuk masuk yang luar biasa ke dalam tren utama.
Regular Divergence
Regular divergence ini sebenarnya terbagi lagi menjadi dua kategori divergence, yang adalah regular bullish divergence dan juga regular bearish divergence. Keduanya akan memiliki peran penting dalam menunjukkan sebuah peristiwa pembalikan harga. Regular bullish divergence ini akan terjadi ketika pada harga sebenarnya dari sebuah aset kripto tersebut akan menunjukkan posisi lowest low jika dibandingkan dengan posisi highest low yang telah ditunjukkan oleh indikator yang digunakan. Pada grafik di atas, kalian dapat melihat beberapa contoh divergensi MACD biasa. Divergensi reguler diukur dari harga terendah dan indikator selama tren turun , dan dari harga tertinggi dan indikator selama tren naik . Mulai dari kiri, harga membuat posisi terendah lebih rendah sedangkan garis MACD membuat dasar ganda. Yang selanjutnya, harga membuat double top sedangkan histogram membuat lower highs . Akhirnya, harga membuat tiga tertinggi lebih tinggi berturut-turut sementara histogram membuat tiga tertinggi lebih rendah berturut-turut . Jika kalian masih bingung mengenai trading itu sendiri maupun berbagai macam pattern yang ada, kalian bisa melakukan survey Trader Assessment untuk bisa berkonsultasi mengenai trading pada GIC.Cara Mengenal Pola Bullish Divergence
Untuk mengenail pola bullish divergence ini bisa dilihat dari grafik candlestick yang telah terbentuk pola bullish engulfing dengan tiga candlestick terakhir yaitu biasanya terdapat dua bearish candlestick dan ditutup dengan satu bullish candlestik dengan harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan hari sebelumnya. Pola tersebut merupakan bentuk dari bullish divergence dengan ciri khas bahwa lembah terakhir pada candlestick lebih rendah dari lembah sebelumnya, sedangkan pada MACD terjadi sebaliknya yaitu lembah terakhir lebih tinggi posisinya dibanding lembah sebelumnya. Dari kedua pola tersebut bisa menggambarkan bahwa telah terjadi perlawanan antara demand dan supply. Orang cenderung sudah jenuh untuk melakukan aksi jual sehingga terjadi pergerakan tarik menarik dan dalam istilah umum disebut konsolidasi harga. harga akan menunjukkan tren turun yang jelas, sedangkan untuk indikator RSI akan naik. Dengan arti, meskipun harga bisa saja turun, namun untuk sentimen pasar akan mulai menguat. Jika kalian masih bingung dengan bagaimana cara untuk mengetahui keberadaan pola bullish divergence tersebut pada grafik aset kripto, maka berikut terdapat beberapa faktor yang perlu kalian pahami sebelum bisa memasuki pasar aset kripto.- Sebuah grafik yang akan bekerja pada dua variabel merupakan faktor utama untuk bisa melihat divergence. Terdapat banyak indikator yang bisa kalian gunakan untuk mengetahuinya, seperti indikator Relative Strength Index (RSI) ataupun indikator-indikator lainnya yang telah dijelaskan di atas.
- Carilah situasi pada saat indikator RSI maupun lainnya telah menunjukkan pembalikan tren yang seperti dari downtrend ke uptrend.
- Kemudian, kalian bisa menemukan dan juga menganalisis area yang sesuai pada grafik dan juga temukan tanda divergence seperti harga tertinggi pada pasar yang akan diikuti oleh harga tertinggi yang mana akan sedikit lebih tinggi.
- Trader juga harus mengetahui mengenai tindakan harga yang nantinya bisa berbeda dan dapat menyebabkan suatu pola divergence.