Table of Contents
Apa itu Indikator Teknikal?
Indikator Teknikal Paling Akurat - Untuk menjadi seorang investor yang sukses, kamu tentunya harus mampu mengembangkan dua keahlian, yakni analisa fundamental dan teknik. Meskipun mereka berbeda, namun keduanya sangat penting untuk dipelajari jika kamu ingin benar-benar paham mengenai dunia saham.
Indikator fundamental saham umumnya menggali ke dalam keuangan perusahaan. Analisa ini juga mempelajari segala sesuatu yang dapat mempengaruhi nilai dari perusahaan. Ini mencakup faktor ekonomi mikro dan makro, strategi perusahaan, hingga hubungan dengan karyawan.
Strategi trading berubah seiring waktu dan kejadian secara bersamaan dimana mereka memainkan peran besar masing-masing. Untuk memaksimalkan pengembalian, maka penting sekali untuk kamu memahami pasar. Indikator analisis teknikal adalah strategi yang bermanfaat yang digunakan untuk memaksimalkan pengembalian.
Pada pembahasan kali ini, Jurnal GIC akan membagikan indikator apa aja sih yang akurat dipakai untuk trading. Berikut informasinya di bawah ini.
Deretan Indikator Teknikal Paling Akurat Menurut para Master
Raih Profit Trading Dengan Cepat! Download Aplikasinya Sekarang Juga
Trader yang menggunakan analisis teknikal dalam rutinitas trading mereka adalah pembuat grafik yang mengandalkan indikator, osilator atau pola untuk menghasilkan sinyal. Ada banyak sekali indikator teknikal paling akurat yang digunakan oleh trader dengan tujuan untuk mendapatkan hasil secara maksimal.
Berikut di bawah ini indikator teknikal paling akurat untuk trading :
- Moving Averages (MA)
Pedagang intraday tentunya tidak asing lagi dengan indikator yang satu ini. Indikator ini umumnya paling sering digunakan. MA adalah garis para grafik yang berfungsi untuk menghubungkan tingkat penutupan rata-rata dalam periode tertentu yang juga dikenal sebagai indikator saham terbaik. Semakin lama periode, maka rata-rata pergerakan akan mudah untuk diandalkan.
Salah satu indikator teknikal paling akurat ini akan membantu kamu memahami pergerakan harga, karena harga sifatnya tidak bergerak pada satu arah saja. Harga saham yang melonjak dan indikator MA bergerak untuk memperhalus volatilitas dan memberikan pemahaman untuk trader mengenai tren yang mendasari pergerakan harga.
- Stochastic Oscillator (SO)
SO adalah indikator yang membandingkan harga penutupan secara spesifik pada suatu aset dengan kisaran harganya dari waktu ke waktu. Indikator ini menggunakan skala 0 sampai 100, dan pembacaan di bawah dari 20 umumnya dikatakan oversold, sedangkan pembacaan di atas 80 dikatakan overbought. Namun, apabila ada tren yang lebih kuat, maka reli belum tentu akan terjadi.
- Bollinger Bands (BB)
Indikator teknikal paling akurat selanjutnya adalah bollinger band. Indikator ini memberikan kisaran harga aset yang biasanya diperdagangkan trader. Lebar pada pita berkurang dan bertambah untuk menggambarkan volatilitas pasar saat ini.
Semakin dekat pita atau semakin sempit ukurannya, maka akan semakin rendah juga volatilitas instrumen keuangannya. Sebaliknya, jika ukuran pita semakin lebar, maka akan semakin tinggi volatilitas keuangannya.
- Relative Strength Index (RSI)
Indikator RSI digunakan untuk membantu trader mengenali kondisi pasar, momentum dan sinyal peringatan untuk pergerakan harga yang diantisipasi. Kisaran angka indikator ini adalah mulai dari 0 hingga 100. Aset dianggap overbought jika berada di level 70, sedangkan dikatakan oversold apabila mendekati angka 30.
Sinyal overbought menunjukkan bahwa profit jangka pendek akan mencapai titik jatuh tempo dan aset kemungkinan akan mengalami koreksi harga. Sebaliknya, jika sinyal oversold maka itu menunjukkan penurunan jangka pendek dimana aset akan mengalami kenaikan.
- Fibonacci Retracement (FR)
FR adalah indikator yang membantu trader dalam menentukan sejauh mana pasar bergerak melawan tren saat ini. Retrcamenet terjadi saat pasar saham mengalami penurunan sementara (pullback).
FR membantu trader dalam mengenali kemungkinan level support dan resistance yang mengindikasian tren turun atau naik. Indikator ini juga dapat membantu trader dalam memutuskan stop dan limit hingga kapan mereka harus membuka dan menutup posisi.
- Ichimoku Cloud
Seperti kebanyakan indikator lainnya, awan ichimoku sendiri digunakan untuk mengenali level support dan resistensi. Namun, indikator ini juga bisa memperkirakan momentum harga dan memberi trader sinyal untuk membantu mereka mengambil keputusan.
Trading Saham dan Forex dengan GICTrade
Tingkatkan kemampuan kamu dalam manajemen penghasilan dengan memulai trading di GIC! Tidak hanya trading saja, kamu juga tentunya bisa belajar seputar dunia saham dan trading forex jika kamu pemula di dunia trading. GIC menyediakan layanan pembelajaran tentang forex untuk kamu pelajari, bisa melalui video edukasi lewat channel Youtube GIC hingga belajar seputar forex melalui GIC jurnal yang bisa kamu lihat langsung di website. Mulai registrasi sekarang supaya kamu bisa memulai trading bersama dengan GICTrade.