Indikator moving average dipakai untuk membantu Anda memprediksi harga di masa mendatang. Dengan melihat kemiringan rata-rata gerakan, Anda dapat menentukan potensi arah harga pasar. Ada tiga jenis utama moving average dan masing-masing memiliki tingkat “kelancaran” mereka sendiri. Umumnya, semakin mulus rata-rata gerakan, semakin lambat bereaksi terhadap pergerakan harga.
Simple Moving Average (SMA)
SMA merupakan tipe yang paling dasar dari Moving Average (MA). SMA dihitung dari penjumlahan dari seluruh data kemudian dibagi dengan jumlah periode yang di observasi. Formula ini menentukan rata-rata harga dan dihitung dengan cara untuk menyesuaikan dan menanggapi data terbaru yang dipakai untuk menghitung ratarata.
Contoh, jika Anda hanya menyertakan 15 nilai tukar terbaru dalam perhitungan rata-rata, harga lama secara otomatis Jatuh setiap kali harga baru tersedia. Akibatnya, rata-rata “bergerak” setiap harga baru yang masuk dalam perhitungan hanya didasarkan pada 15 harga terakhir.
Weighted Moving Average (WMA)
WMA dihitung dengan cara yang sama seperti SMA, tetapi menggunakan harga yang garis linearnya di perberat untuk memastikan bahwa harga terbaru memiliki dampak yang lebih besar dari rata-rata. Artinya bahwa harga tertua yang dimasukkan dalam perhitungan menerima tambahan 1.
Nilai tertua berikutnya menerima tambahan 2, dan nilai tertua berikutnya menerima tambahan 3, begitu seterusnya sampai ke tingkat yang paling terakhir. Beberapa pedagang menemukan metode ini lebih relevan untuk penentuan tren khususnya di pasar yang bergerak sangat cepat.
Kekurangan menggunakan rata-rata bergerak tertimbang WMA adalah bahwa garis rata-rata yang dihasilkan mungkin lebih tidak beraturan pada saat choppy maket dibandingkan simple moving average. Ini bisa membuat lebih sulit untuk melihat fluktuasi tren pasar. Untuk alasan ini, beberapa trader memilih untuk menempatkan WMA dan SMA secara bersamaan.
Exponential Moving Average (EMA)
EMA mirip dengan SMA, namun bedanya SMA menghilangkan nilai harga lama karena sudah ada harga baru, sedangkan EMA menghitung rata-rata semua rentang Harga, dimulai pada titik yang Anda tentukan. Contoh membuat EMA 20 hari, maka diperlukan data MA 20 hari terlebih dahulu, baru kemudian data ini dijadikan sebagai titik perhitungan awal, untuk diambil selisih dan pembagiannya
Moving Average Crossover
Moving average crossover merupakan kondisi dimana terjadi perpotongan antara moving average indikator dengan periode yang lebih kecil memotong moving average indikator dengan periode yang lebih besar. Crossover moving average yang sering dipakai oleh para trader adalah crossover antara 50 Moving average indikator forex dengan 200 moving average indikator forex.
Jika 50 memotong keatas 200 moving average ini menandakan trend bullish di pergerakan harga dan jika 50 moving average memotong kebawah 200 moving average indikator ini menandakan trend bearish di pergerakan harga. Hal yang menarik dari moving average forex strategi adalah kesederhanaannya dalam trading sistem.
Forex market bergerak naik turun dan bergerak secara trend. Untuk ini kita disarankan untuk mencari peluang hanya pada pergerakan harga trend. Karena trading dengan searah arah pergerakanya trend akan memberi peluang lebih besar daripada kita memanfaatkan pergerakan harga naik turun atau side ways trend.
Keuntungan Menggunakan Moving Average Crossover
Moving average indikator crossover memberi kita forex strategi short term dan longer term moving average secara bersamaan. Misalnya penggunaan 10 moving average indikator dan 30 moving average indikator sebagai short term entri.
Atau kita bisa menggunakan 50 Moving average dan 200 moving average indikator sebagai long term entri trading. Jika kita menggunakan crossover moving average indikator sebagai forex strategi maka kita secara tidak langsung menggunakan sinyal yang lebih obyektif karena crossover moving average ini merefleksikan atau mencerminkan kondisi pergerakan pasar yang sedang berlangsung.
Kunjungi GIC Indonesia untuk mendapatkan informasi seputar dunia trading. Anda juga bisa bergabung bersama kami di dalam Telegram Community GIC Trade dan Telegram Channel GIC Trade. Jangan lupa check akun Youtube GIC Indonesia yang penuh dengan banyak informasi, serta follow akun Instagram Kami untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai webinar menarik yang bisa Anda ikuti.