Cara yang paling mudah mengetahui pergerakan atau perubahan harga adalah dengan menggunakan Chart Pattern. Chart atau Grafik juga sangat bermanfaat untuk menentukan trend atau menentukan batas atas maupun batas bawah suatu pergerakan harga yang terjadi guna menciptakan peluang profit yang akan di raih. Berikut akan kita bahas mengenai macam chart/grafik tersebut. Karena semua kegiatan trading forex tidak lepas dari Chart Pattern.
- Line Chart
- Bar Chart
- Candlesticks
Yang paling sering digunakan adalah jenis candle,sehingga penjelasan mengenai candle stick lebih detail akan dibahas, meskipun chart yang lain juga akan diulas untuk menambah wawasan. Hal ini penting karena dengan semakin kita banyak tahu maka kita akan dapat lebih banyak melakukan sesuatu.
1. Line Chart
Sesuai dengan Namanya chart atau grafik ini berbentuk garis, menurut pengamatan saya sangat jarang trader melakukan Analisa dengan chart jenis ini, berikut contoh gambar line chart.
2. Bar Chart
Jenis chart ini mirip dengan jenis candle,namun karena bentuknya yang tipis maka cukup sulit bagi para trader untuk melakukan Analisa dengan jenis chart ini. Apalagi antara bar turun dan bar naik hampir sama. Sama seperti line chart saya jarang melihat para trader menggunakan chart ini dalam menganalisa, berikut tampilan bar chart.
3. Candlestick
Jenis chart ini akan kita bahas lebih detail, karena umunya para trader menggunakan jenis chart ini dalam memprediksi dan menganalisa pergerakan harga. Berikut tampilan candlestick standard.
Dinamakan candlestick karena memang bentuknya mirip dengan lilin. Nama lengkapnya adalah Japanese canclestick chart, Grafik Candlestick pertama kali digunakan di Jepang pada abad ke 17, dipakai untuk melacak pergerakan harga beras di negara tersebut. Setelah mengalami banyak variasi akhirnya candlestick menjadi grafik yang paling banyak digunakan dalam dunia trading baik di saham maupun forex.
Apabila harga naik atau harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, maka Candlestick akan berwarna putih,nama lainnya adalah “Bullish Candle”. Selain warna putih Bullish Candle juga digambarkan dengan warna hijau atau biru.
Sedangkan apabila harga penutupan lebih rendah daripada harga pembukaan,maka Candlesticks akan di arsir atau berwarna hitam,nama lainnya adalah “Bearish Candle” penggambaran Bearish Candle juga ada yang menggunakan warna merah.
Jarak antara harga terendah pembukaan atau harga penutupan dengan harga terendah disebut “lower shadow”. Sedangkan jarak antara harga tertinggi dengan harga tertinggi pembukaan atau penutupan disebut “upper shadow”.
Kunjungi GIC Indonesia untuk mendapatkan informasi seputar dunia trading. Anda juga bisa bergabung bersama kami di dalam Telegram Community GIC Trade dan Telegram Channel GIC Trade. Jangan lupa check akun Youtube GIC Indonesia yang penuh dengan banyak informasi, serta follow akun Instagram Kami untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai webinar menarik yang bisa Anda ikuti.