Apa itu aset?
Dikutip dari Investopedia, aset adalah segala sesuatu yang bernilai atau sumber daya bernilai yang bisa diubah menjadi uang tunai. Aset atau asset bisa dimiliki oleh siapapun baik individu, perusahaan, dan pemerintah. Bagi perusahaan, aset bisa menghasilkan pendapatan, dan biasanya perusahaan juga akan mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan asset tersebut. Nah, menurut KBBI sendiri, arti aset adalah modal atau kekayaan atau sesuatu yang mempunyai nilai tukar. Dalam sebuah perusahaan, aset dalam akuntansi bisa diartikan sebagai segala kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Jika disimpulkan dari beberapa definisi di atas, pengertian aset secara umum adalah segala sesuatu hal yang berhubungan dengan keuangan. Aset juga sering disebut dengan aktiva. Masih dinukil dari Investopedia, ada tiga karakteristik atau kriteria aset yang perlu Anda tahu.- Asset artinya segala sesuatu yang mengandung nilai ekonomi dan manfaat di masa depan.
- Asset akan menghasilkan arus kas di masa depan.
- Asset pribadi bisa mencakup rumah, mobil, investasi, karya seni, atau barang-barang rumah. Untuk perusahaan, asset terdaftar di neraca dan dikurangi dengan kewajiban dan ekuitas.
Apa saja jenis-jenis aset?
Pada dasarnya, asset digolongkan menjadi dua, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar. Berikut penjelasannya masing-masing jenis aset tersebut.1. Aset lancar
Aset lancar adalah jenis aktiva yang paling likuid atau asset yang paling cepat dan mudah untuk diubah menjadi uang tunai. Aset lancar memiliki siklus atau perputaran dan manfaat yang singkat. Nah, karena perputarannya yang cepat, manfaat dari aktiva lancar juga cepat habis, tetapi setelah habis biasanya akan digantikan dengan asset atau aktiva lainnya. Contoh aset lancar untuk individu adalah uang tunai dan investasi seperti saham atau obligasi.2. Aset tidak lancar
Aset tidak lancar adalah asset yang tidak bisa langsung dicairkan menjadi uang tunai. Biasanya, asset ini membutuhkan waktu yang relatif lama jika Anda ingin ‘menukarnya’ dengan uang tunai. Aset tidak lancar sendiri terdiri dari dua jenis yaitu aset tetap dan aset tidak berwujud. Berikut penjelasannya.- Aset tetap. Aset tetap adalah aktiva yang memiliki wujud atau bentuk secara fisik. Aset ini juga sering disebut dengan aktiva berwujud. Asset ini bisa dijual kembali atau dicairkan menjadi tunai jika masa atau umur manfaat dari asset tersebut sudah habis, rusak, atau karena ada masalah lain. Contoh aset tetap adalah properti seperti rumah, ruko, atau tanah, kendaraan, dan perangkat gawai Anda.
- Aset tidak berwujud. Aset tidak berwujud adalah aktiva yang tidak nampak atau tidak terlihat secara fisik namun memiliki nilai dan manfaat. Contoh aset tidak berwujud adalah hak guna bangunan dan hak sewa.
Pilihlah aset yang menguntungkan Anda di masa depan
Asset yang dimiliki individu tentu berbeda dengan asset perusahaan, aset yang dimiliki oleh seseorang disebut dengan aset pribadi. Asset sendiri biasanya digunakan untuk menghitung total kekayaan bersih, nah cara menghitungnya adalah seluruh asset yang dimiliki dikurangi seluruh kewajiban atau utang. Hal ini untuk mengetahui mana yang lebih besar, asset Anda atau kewajiban (utang). Sederhananya, total aset adalah penjumlahan asset lancar dan asset tetap serta asset tak berwujud. Total aset sebuah perusahaan biasanya bisa diketahui secara akuntansi melalui laporan keuangan neraca. Usahakan juga asset yang Anda miliki adalah asset ‘produktif’ atau asset yang bisa menjadi pendapatan pasif bukan asset yang justru malah membuat Anda boros, lakukan manajemen aset agar Anda tahu mana yang produktif dan mana yang tidak. Apa saja aktiva yang menguntungkan Anda di masa depan dan mudah likuid?1. Properti
Asset pertama yang akan menguntungkan Anda di masa depan adalah properti. Properti terus mengalami kenaikan setiap tahunnya kecuali saat ekonomi sedang lesu atau resesi. Contoh investasi properti adalah bisa berupa rumah yang bisa Anda jadikan kos-kosan, atau ruko yang bisa Anda sewakan. Properti merupakan sektor riil di negara berkembang sehingga tidak terlalu berpengaruh terhadap inflasi karena lebih kepada ekspektasi. Properti merupakan sektor riil di negara berkembang tak tidak terlalu berpengaruh terhadap inflasi karena lebih kepada ekspektasi. Dengan kata lain, asset riil mampu melindungi keuangan terhadap inflasi. Properti memang investasi cepat menguntungkan, hanya saja modal yang dibutuhkan cukup besar.2. Emas
Emas atau logam mulia menjadi salah satu pilihan yang populer bagi masyarakat Indonesia karena merupakan asset likuid atau mudah dijual atau diuangkan. Hanya saja investasi emas memiliki risiko khususnya bila Anda punya emas batangan dalam jumlah besar. Makanya, terdapat biaya safe deposit box untuk penyimpanannya. Pada masa pandemi COVID-19 ini, harga emas cenderung naik dalam beberapa waktu belakangan. Jadi wajar bila emas disebut asset. Selain itu emas merupakan aktiva yang menguntungkan buat masa depan karena sifatnya yang jangka panjang.3. Reksadana
Aktiva berikutnya yang bisa Anda miliki adalah reksadana, salah satu jenis investasi ini cocok untuk Anda yang tidak ingin dipusingkan dengan grafik-grafik harga karena dana Anda akan langsung dikelola oleh manajer investasi. Ada empat jenis reksadana yaitu reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana campuran. Anda bisa memilih berdasarkan tujuan investasi beserta profil risiko Anda. Apabila ingin investasi jangka pendek, Anda bisa memilih reksadana pasar uang. Pasalnya 100% aktiva akan disalurkan dalam instrumen berjangka pendek seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi. Investasi reksadana ini cocok bila Anda memiliki profil risiko konservatif atau moderat. Sementara bila ingin investasi jangka panjang, Anda bisa memilih reksadana saham. Sebanyak 80% aktiva dari reksadana saham akan diinvestasikan dalam instrumen saham perusahaan. Risiko investasi ini relatif tinggi sehingga cocok untuk Anda yang memiliki profil risiko agresif.4. Saham
Investasi yang menguntungkan tahun 2021 selanjutnya ada saham. Saham merupakan salah satu produk pasar modal dan tergolong produk investasi jangka panjang. Terdapat dua keuntungan utama dari berinvestasi saham yaitu dividen dan capital gain. Dividen adalah keuntungan yang dibagikan perusahaan terbuka atau Tbk kepada investor atau pemegang saham. Capital gain adalah keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli sebuah saham. Sebagai investasi yang menguntungkan buat masa depan, saham juga punya beberapa risiko seperti:- Capital loss merupakan kerugian dari selisih harga jual dan harga beli suatu saham, kebalikan dari capital gain.
- Risiko likuiditas merupakan kondisi saat perusahaan terbuka dinyatakan pailit oleh Pengadilan lalu dibubarkan dan assetnya dijual untuk membayar seluruh kewajiban. Bila terdapat sisa, pemegang saham berhak atas sisa penjualan itu.