Harga minyak turun selama beberapa hari terakhir dan terus memperpanjang penurunannya pada hari Selasa. Hal ini terjadi karena kekhawatiran kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif akan menekan permintaan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa harga minyak turun dan apa yang mempengaruhi pasar minyak.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa harga minyak turun dan apa yang mempengaruhi pasar minyak.
Harga minyak mentah Brent berjangka turun 91 sen atau 1,1%, menjadi $82,38 per barel, sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS tergelincir $1,11 atau 1,4%, menjadi $76,47 per barel. Kedua jenis minyak turun lebih dari 3% pada hari Selasa.
Komentar Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell tentang kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dan lebih lama dari yang diharapkan telah menimbulkan ketakutan di pasar dan mengirim aset berisiko, termasuk komoditas, turun tajam semalam. Komentar ini mempengaruhi pasar minyak dan menyebabkan harga turun.
Komentar Powell tentang suku bunga yang lebih tinggi dan lebih lama dari yang diharapkan membuat pasar kekhawatiran. Hal ini dikarenakan kebijakan moneter yang lebih ketat akan menekan permintaan minyak dan dapat menimbulkan risiko deflasi. Risiko ini dapat mempengaruhi pasar minyak dan menyebabkan harga turun.
Selain itu, dolar AS yang lebih kuat juga membatasi harga minyak. Komentar Powell telah mendorong dolar AS mencapai level tertinggi tiga bulan terhadap mata uang utama. Hal ini membuat harga minyak yang biasanya diperdagangkan terbalik dengan dolar AS juga turun.
Barclays menurunkan perkiraan harga Brent 2023 sebesar $6 menjadi $92 per barel dan WTI sebesar $7 menjadi $87 per barel. Hal ini disebabkan oleh pasokan minyak Rusia yang lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Barclays mengharapkan pemulihan berkelanjutan dalam permintaan penerbangan sipil di China dan negara-negara tetangga, stabilisasi dalam aktivitas industri, dan pertumbuhan pasokan non-OPEC + yang lebih lambat untuk mendorong keseimbangan pasar minyak menjadi defisit akhir tahun ini.
Barclays mengharapkan pemulihan berkelanjutan dalam permintaan penerbangan sipil di China dan negara-negara tetangga, stabilisasi dalam aktivitas industri, dan pertumbuhan pasokan non-OPEC + yang lebih lambat untuk mendorong keseimbangan pasar minyak menjadi defisit akhir tahun ini.
Kesimpulan
Penurunan harga minyak selama beberapa hari terakhir dikarenakan kekhawatiran kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif dan komentar Jerome Powell tentang kebijakan moneter yang lebih ketat. Hal ini mempengaruhi pasar minyak dan menyebabkan harga turun.
Meskipun demikian, Barclays optimis bahwa pasar minyak akan kembali seimbang pada akhir tahun ini karena pemulihan berkelanjutan dalam permintaan dan pasokan yang lebih lambat.
Meskipun demikian, Barclays optimis bahwa pasar minyak akan kembali seimbang pada akhir tahun ini karena pemulihan berkelanjutan dalam permintaan dan pasokan yang lebih lambat.
Disclaimer: Tiap keputusan investasi berada di tangan pembaca. Dalami dan analisa saat sebelum beli dan jual produk komoditi, saham, forex ataupun kripto. GIC Indonesia tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan rugi yang muncul dari keputusan investasi.
Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat cek di Google News.