Uang Euro terhadap Dolar AS menunjukkan peningkatan dalam pembelian selama sesi Asia pada hari Jumat dan berhasil membalikkan sebagian besar penurunan dari hari sebelumnya, menjadikannya mencapai level 1,0685, yang merupakan level terendah dalam tiga bulan terakhir.
Saat ini, harga spot berada di sekitar 1,0720, mengalami kenaikan sekitar 0,20% hari ini, dan mendapatkan dukungan dari pelemahan ringan Dolar AS (USD). Meskipun demikian, tampaknya sulit untuk mencapai apresiasi yang signifikan.
Indeks USD (DXY), yang melacak pergerakan Greenback terhadap sejumlah mata uang, mengalami penurunan dari level tertinggi sejak 9 Maret karena pembeli memutuskan untuk mengambil keuntungan menjelang data inflasi Tiongkok dan pertemuan puncak para pemimpin G20 pada akhir pekan.
Selain itu, penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS, bersamaan dengan tanda-tanda stabilitas di pasar saham, melemahkan status Dolar AS sebagai tempat perlindungan, yang pada akhirnya mendukung pasangan EUR/USD. Namun, perlu diingat bahwa kemungkinan adanya pengetatan kebijakan lebih lanjut dari Federal Reserve (Fed) akan membatasi penurunan yang signifikan pada imbal hasil obligasi AS dan nilai tukar USD.
Sebenarnya, pasar telah memproyeksikan kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25 bps lagi pada akhir tahun ini dan memprediksi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk periode yang lebih lama. Keyakinan ini diperkuat oleh data Klaim Pengangguran Awal Mingguan AS yang dirilis pada hari Kamis, yang menunjukkan penurunan lebih dari yang diperkirakan, turun dari 228 ribu menjadi 216 ribu minggu sebelumnya.
Hal tersebut terjadi bersamaan dengan hasil optimis dari IMP Jasa ISM AS dan mendukung narasi tentang ketahanan ekonomi AS. Hal ini akan memungkinkan The Fed untuk tetap pada kebijakan hawkishnya. Di sisi lain, pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) belum memberikan indikasi yang jelas tentang rencana kenaikan suku bunga di masa mendatang.
Harap diingat bahwa Peter Kazimir, seorang pembuat kebijakan dari Slovakia, pada hari Rabu menyatakan dukungannya terhadap usulan untuk kembali menaikkan suku bunga pada bulan September. Ia berpendapat bahwa langkah tersebut diperlukan karena tingkat inflasi masih tinggi dan ekspektasi inflasi berada di atas target 2% ECB.
Baca Juga :
Euro USD Bullish Mendekati 1,1055 Menjelang Kebijakan Moneter Fed |
Di sisi lain, Ignazio Visco, Gubernur Bank of Italy dan anggota Dewan Pengurus ECB, berbicara sebaliknya, menyatakan bahwa ECB hampir mencapai tingkat di mana mereka perlu menghentikan kenaikan suku bunga. Ini mungkin akan mencegah para trader untuk mengambil posisi bullish yang agresif pada mata uang Euro dan membatasi kenaikan signifikan pasangan EUR/USD.
Saat ini, pedagang sedang menanti data terakhir indeks harga konsumen (IHK) Jerman dan data produksi industri Perancis dengan harapan akan memberikan dorongan pada pasar. Di sisi lain, tidak ada data ekonomi AS yang signifikan yang akan dirilis, sehingga pergerakan Dolar AS (USD) dipengaruhi oleh imbal hasil obligasi AS dan sentimen risiko global.
Walaupun begitu, pasangan EUR/USD tetap dalam tren penurunan selama delapan minggu berturut-turut, dan kondisi fundamental yang telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa kemungkinan untuk perubahan tren tersebut tetap rendah. Oleh karena itu, potensi kenaikan lebih lanjut tampaknya terbatas, terutama mengingat adanya pertemuan penting ECB yang akan datang minggu depan.
Peringatan!
Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.