Pada awal perdagangan, minyak dunia hari ini mengalami penurunan setelah mengalami kenaikan kuat selama dua sesi sebelumnya. Hal ini terjadi karena pasar masih berhati-hati dan menunggu angka inflasi AS bulan April yang akan menjadi faktor penentu keputusan suku bunga Federal Reserve berikutnya. Semua informasi mengenai berita komoditi hari ini kami rangkum langsung dari situs trading view.
Oil Brent (BRN1!) juga dikabarkan anjlok sebesar 31 sen atau 0,4% menjadi $76,70, sedangkan harga minyak mentah WTI AS (CL1!) juga mengikuti jejak minyak Brent turun sebesar 23 sen atau 0,3%, diperdagangkan pada kisaran $72,92 pada pukul 0005 GMT.
Pasar sedang menunggu data inflasi harga konsumen AS untuk bulan April yang akan dirilis pada hari Rabu, karena data tersebut dapat memberikan arahan mengenai keputusan suku bunga bank sentral AS lebih lanjut.
Minggu lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga, yang kemungkinan merupakan kenaikan terakhir dalam siklus pengetatan kebijakan moneter. Tindakan ini telah mengurangi tekanan pada panduan kenaikan suku bunga di masa depan, seiring dengan perlambatan inflasi.
Pada hari Senin, sebuah laporan menunjukkan bahwa konsumen AS bulan lalu memperkirakan inflasi akan sedikit lebih rendah dalam satu tahun ke depan.
Sementara itu, setelah turun tajam minggu lalu, harga minyak naik pada hari Jumat dan Senin karena kekhawatiran resesi di AS, sebagai konsumen minyak terbesar di dunia, telah mereda. Beberapa pedagang melihat penurunan harga minyak mentah selama tiga minggu terakhir karena khawatir akan adanya penurunan permintaan.
Edward Moya yang merupakan seorang analis pasar senior di OANDA mengatakan bahwa Dalam kondisi sangat oversold, pasar minyak kemungkinan akan tetap stabil selama Wall Street percaya bahwa The Fed akan memotong suku bunga akhir tahun ini.
Sementara itu, pemangkasan produksi sukarela oleh beberapa anggota OPEC+, telah dimulai bulan ini dan kelompok tersebut akan mengadakan pertemuan berikutnya pada tanggal 4 Juni.
"Dengan semua kekhawatiran pertumbuhan permintaan, harga minyak tidak akan naik terlalu banyak dari sini. Namun, ekspektasi yang tinggi diharapkan dari OPEC+ untuk menjaga harga di atas level $70 per barel," demikian seperti yang dijelaskan dalam catatan Moya.
Selain itu, harga minyak juga didukung oleh keadaan darurat yang diumumkan oleh provinsi Kanada, Alberta, akhir pekan lalu sebagai respons terhadap kebakaran hutan yang mengungsi hampir 30.000 orang dan memaksa produsen energi menutup setidaknya 280.000 barel setara minyak per hari, yang merupakan lebih dari 3% dari produksi Kanada.
Baca Juga :
Harga Minyak Bertahan di Level Tertinggi 1 Bulan Jelang Data CPI AS |
Peringatan!
Analisa ini berdasarkan pandangan dari segi fundamental dan teknikal dari sumber terpercaya, tidak menjadi saran atau ajakan. Selalu ingat bahwa konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Selalu gunakan riset mandiri terlebih dahulu mengenai informasi forex lainnya untuk dijadikan acuan dalam perdagangan Anda.
Dapatkan Berita dan Artikel terupdate dari GIC Indonesia yang lain dapat anda cek di Google News setiap harinya untuk mengetahui update terkini seputar dunia forex hingga crypto. Trading juga di GICTrade menggunakan akun ECN untuk bisa menikmati trading dengan spread rendah mulai dari nol!
Registrasi Disini Untuk Dapetin Profit Trading Secara Maksimal, Jadiin Peluang Cuan!